Penjelasan tentang syarat bagi mereka yang tidak memiliki ilmu musthalah hadist, namun ingin mengajar hadist.
Golongan yang dalam kebenaran, di antaranya yang menjadi anggota organisasi yang berdasar kebenaran.
Sesungguhnya hadits dalam Badai’ al-Zuhur itu ada ucapan yang tersirat, yaitu ‘Arasy; lengkapnya pertanyaan begini: : “Di mana ‘Arasy Tuhan?”
Yang diartikan menyerupai ialah memakai pakaian yang ditentukan hanya untuk golongan itu sendiri, pakaian itu baik atau jelek sekalipun, seperti memakai lencana Salib (†), dan berpakaian yang menunjukkan bahwa itu bukan pakaian orang Islam.
-"Tidak ada hari-hari yang lebih dikasihi Allah untuk beribadah kepadaNya melebihi sepuluh hari bulan Zulhijjah. Berpuasa pada setiap hari daripadanya menyamai ganjaran berpuasa setahun, dan beribadah pada setiap malam daripadanya menyamai ganjaran beribadah pada Lailatul Qadr."
Pada kesempatan lain dalam kasus yang berbeda saidaina Umar bin Khaththab RA yang mengikutsertakan paman Rasulullah SAW yang bernama Abbas RA. ketika beliau berdoa dimusim kemarau supaya diturunkan hujan: "Ya Allah, dulu kami bertawassul kepada-Mu dengan nabi-Mu, lalu Engkau memberi kami hujan.
Memperkuat argumentasi ahli ma’rifat di atas dalam sebuah hadis disebutkan dari Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw. bersabda: Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya sial terus. (HR. Waqi’dalam al-Ghurar, Syekh Jalaluddin Suyuthi, kitab Jami’ As-Shagir: 1:4, Syekh Ahmad al-Ghumari, kitab Jami’ al-Shaghir wa Syarhai al-Munawi: 1:23).
Suatu ketika, salah seorang sahabat beliau bertanya, “Wahai Rasulullah. (Maaf) apakah Anda bergurau?” Spontan beliau menjawab, “Aku memang bergurau, akan tetapi apa yang aku ucapkan itu benar adanya” (Syamail al-Tirmidzi).
Di antara penilaian al-Jarh atau negatif dan cacat bagi orang yang meriwayatkan hadis ialah melakukan perbuatan fasik dan bid’ah.
Sumber utama hadis adalah Nabi Muhammad SAW. Ucapan, perilaku, sifat-sifat dan takrir Nabi SAW., itulah namanya hadis. Keberadaan hadis dalam hubungannya dengan al-Qur'an adalah sebagai penafsir al-Qur'an. Itulah sebabnya para ulama merumuskan kaedah bahwa di antara syarat bagi seorang penafsir al-Qur'an adalah harus mengerti hadis dan ilmu hadis. Allah SWT menegaskan:
Memahami dan mengerti al-Qur'an tidak cukup dengan terjemahannya, tapi perlu penjelasan dan tafsir. Salah satu tafsir al-Qur'an adalah apa yang ada pada diri Nabi Muhammad Rasulullah SAW. sebagaimana pernah dijelaskan
Rasulullah SAW lahir dan besar hidup di lingkungan masyarakat yang tinggi nilai sastra dalam ungkapan bahasanya. Ungkapan Beliau dalam bahasa hadis terkadang bisa dipahami bukan dalam arti hakikat atau makna sebenarnya, tapi dipahami sebagai makna kiasan, simbolik, atau perumpamaan.
Di antara hadis yang mengandung makna kiasan ialah Sabda Rasulullah SAW.: "LA AN YUTH'ANA AHADUKUM BI MUKHIITHIN MIN HADIID KHAIRUN MIN AN YAMASSA MRA'ATAN LAA TAHILLU LAHU". Artinya: "Sungguh lebih baik bagi seseorang di antara kalian ditusuk jarum besi
Kaedah berikutnya dalam memahami makna hadis ialah: "AT-TAMYIZ BAINA AL-WASIILAH AL-MUTAGAYYIRAH WA AL-HADAF ATS-TSAABIT LI AL-HADITS. Artinya: "Membedakan antara sarana yang bisa berubah dan tujuan yang tetap".
Contoh hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata: "Rasulullah SAW. telah mewajibkan mengeluarkan zakat fitrah berupa satu sha' kurma atau gandum bagi umat Islam dari kalangan budak, merdeka, laki-laki, perempuan, bayi dan orang lanjut usia". (HR. Bukhari).
Bagian dari metode pemahaman makna hadis adalah kaedah: "FAHMUL AHAADITS FI DHAUI ASBAABIHAA WA MULAABASATIHAA WA MAQAASHIDIHAA. Artinya: "Memahami makna hadis sesuai latar belakangnya, situasi dan kondisi munculnya serta tujuannya.
Shalat jumat merupakan shalat yang dilakukan pada hari jum’at seperti masuknya waktu shalat dzuhur yang dikerjakan dua rakaat setelah dua khutbah. Shalat Jumat merupakan aktivitas ibadah wajib yang dilaksanakan secara berjama'ah bagi lelaki muslim setiap hari Jumat yang menggantikan shalat dzuhur
Di antara kaedah yang mendasar dalam memahami makna hadis ialah JAM'UL AHAADITS AL-WAARIDAH FI AL-MAUDHUU'I AL-WAAHID, Artinya menghimpun hadis-hadis yang terkait dalam satu tema yang sama.
Sebagaimana sudah dijelaskan pada bagian pertama bahwa di antara kaedah mendasar dalam memahami makna hadis ialah JAM'UL AHAADITS AL-WAARIDAH FI AL-MAUDHUU'I AL-WAAHID, artinya Menghimpun hadis-hadis yang terkait dalam tema yang sama.
Bagian dari metode memahami makna hadis adalah mengerti kapasitas Nabi SAW. ketika bersabda atau melakukan suatu perbuatan. Terkadang kapasitas Beliau sebagai Rasul yang bertugas tabligh menyampaikan risalah menjelaskan wahyu dalam al-Qur'an kepada umat,
Hari ini makam Imam di bidang ilmu hadis yang bermazhab Syafi'i dan diberi gelar Amirul Mukminin fil Hadis, Imam Ibnu Hajar, sudah banyak diziarahi oleh pelajar Al-Azhar dari Indonesia dan Malaysia. Makam juga sudah terlihat lebih rapi dan terawat.
LADUNI.ID, Allah Swt tak pernah membeda-bedakan hamba-Nya lewat jenis kelamin ataupun strata sosial. Di sisi Allah hanya yang bertaqwa yang paling tinggi derajatnya.
Menanyakan sanad hadits mengalami fase tertentu, kadang tidak perlu ditanyakan, kadang juga ditanyakan sanadnya. Hal ini sudah sejak dulu, maka jangan heran jika sekarang terulang kembali.
Dalam Mazhab Imam Syafi’I sebagai mazhab mayoritas yang dianut oleh masyarakat Indonesi juga berpendapat shalat Tarawih jumlahnya 20 rakaat plus 3 rakaat witir'
Baginda Nabi SAW telah membagikan harta rampasan perang (hunain), kemudian berkatalah seorang laki-laki (dari golongan munafiqin) : ini adalah pembagian yang tidak diharapkan ridha Allah didalamnya (tidak adil)
Maka raihlah sepuluh akhir Ramadhan ini dengan meningkatkan produktifitas amal saleh dan kebaikan menuju mardhatillah
Banyak keutamaan yang diturunkan oleh Allah SWT pada hari raya idul fitri. Seperti yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Perempuan dinikahi karena empat hal, karena kecantikannya, keturunannya, hartanya dan agamanya. Gapailah yang baik agamanya (kalau tidak) maka engkau akan jatuh dalam debu kemiskinan!”.
Sebelumnya saya telah menulis sebuah tanggapan ringkas dalam kolom komentar pada status FB Ustadz Adhli Al-Qarni yang mengkritik Syaikh Ali Jum’ah terkait dengan hadits kemulian sahabat yang dibawakan oleh beliau dalam kitab “Aqidah Ahlissunnah wal Jama’ah”.
Banyak yang berasumsi bahwa perawi “kadzdzab” (pendusta) secara otomatis haditsnya palsu. Dengan kaidah itu, mereka main pukul serampangan; poko’e setiap hadits yang sanadnya terdapat perawi “kadzdzab”, haditsnya pasti palsu. Dengan kaidah ini pula, al-Hafizh Ibnul Jauzi rahimahullah dalam kitab al-Maudhu’at-nya, mendapat kritik dan bantahan dari banyak huffazh hadits
Siapa yang Tak Bersedih Atas Wafatnya Seorang 'Alim, Maka Dia Orang Munafik
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir hendaklah ia memuliakan tamunya
Sifat amanah adalah sifat para nabi dan rasul yang Allah pikulkan tanggungjawab dalam menyampaikan risalah-Nya. Selain itu amanah juga adalah sifat-sifat para malaikat yang mengerjakan kebaikan, dan dari kalangan mereka adalah Jibril alaihissalam yang menurunkan Al-Quran ke Nabi Muhammad Saw.
Al-Qur’an sangat mempunyai perhatian khusus terhadap hubungan sesama manusia baik di bidang muamalah atau silaturrahim, untuk mewujudkan hubungan yang baik sesama manusia salahsatunya adalah mengenai amanah. Berikut implementasi amanah dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari sebagai pendiri ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, juga masyhur dikenal sebagai ulama ahli hadis. Sudah sepantasnya kita sebagai santrinya harus bisa atau paling tidak mendekati untuk mengikuti jejak beliau dalam keilmuannya. Kita juga harus menjadi ahli hadis.
Itu bukan beda syariatnya, tapi beda tradisi. Tolong para hadirin, jadi nggak perlu lah kita itu kafir-kafiran perkara (tradisi)
Bahwasannya adanya air (mandi) karena adanya air (mani)
Hadits Jabir yang panjang dan kisah Abu Yasir
Hadits hijrah disebut juga dengan hadits safar