MENJELANG HAUL AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA KE-5 Tahun 2018 Sebuah kisah untuk mengenang beliau Al Habib Munzir bin Fuad Almusawa pendiri Majelis Rasulullah SAW inilah kisahnya
Habib Munzir pernah dibuat menangis malu lantaran seorang biarawati. Kenapa?
Habib Munzir Almusawa mendoakan anaknya jarang menggunakan lafadz. Lantas dengan cara apa?
Tidak ada yang tahu seseorang itu wali kecuali oleh sesama walinya. Kenapa bisa demikian?
“Memang nak, kalau kata orang, jika banyak anak, pastilah ada yang tidak sukses…,” bunda menangis.
Namun kita harus tahu jihad itu seperti apa. Jangan bicara jihad kalau sedang emosi, itu setan bukan jihad namanya. Bedakan antara emosi dengan jihad.
Sekitar tahun 2000, ketika Jamaah Majelis Rasulullah SAW. masih berjumlah ratusan orang saja, saya dapat kabar bahwa ada suatu tempat di jakarta ini (saya tak sebut tempatnya sebab kejadian nyata ini masyhur disana).
Habib Mundzir al-Musawa beliau ulama besar yang mempunyai majelis terbesar di Indonesia, Yakni Majelis Rasulullah yang pusatnya di Jakarta.
Metode dakwah yang berbasis nilai dan ajaran Tharaiqah Alawiyah menjadi kurikulum standar di Darul Mustafa, pesantren yang sejak 1993 didirikan oleh Habib Umar bin Hafidz.
Habib Munzir Al-Musawa berkata: Rasul Saw menyukai minyak wangi, guru mulia kita memakai minyak wangi di telapak tangan dan punggung tangan.
Diriwayatkan dalam sebuah riwayat yang tsiqah bahwa ketika salah seorang shaleh bermimpi bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dimana dia adalah orang yang selalu rindu kepada Rasulullah
Suatu kali, ada yang bertanya kepada Al-Habib Munzir Al Musawa: bolehkan kita mengaku sebagai murid dari Maulana Al-Habib Umar bin Hafidz?
Kisah saat Habib Munzir Al-Musawa di datangi Nabi Muhammad karena mendawamkan membaca shalawat
Kisah ini diceritakan oleh Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Ketika beliau Habib Munzir sedang berada di Hadhramaut, tepatnya saat tinggal di kota Syihir di Rubat Mustafa milik Habib Husin Al-Habsyi (karena saat itu di Tarim belum kondusif), beliau melihat jenazah wanita tua sedang diusung.
Saya (Habibana Munzir) pernah selalu mengamalkan shalawat sebanyak-banyaknya. Lalu, setiap kali saya akan mendapat musibah, pastilah Rasul SAW datang sebelum musibah, (maupun) setelah musibah.
Perasaan duka itu tidak terlepas dari kemuliaan akhlak Habib Mundzir yang sangat terasa di hati para jama’ah. Sebuah akhlak yang terpancar dari sang kekasih Nabi Muhammad SAW.
Beberapa kali saya menghadiri majelis beliau, ketika saya tidak dalam keadaan berwudhu, saya tidak bisa bersalaman dengan beliau, bahkan tidak jarang saya tidak bisa melihat wajahnya langsung saat beliau bertausiah, ada saja halangannya, entah tertutup tiang masjid, layar proyektornya mati, sampai jarak saya dengan panggung begitu jauh.
Wirid Laqad Ja’akum memang memiliki banyak keutamaan jika diamalkan, salah satu diantara keutaman itu ialah diberi kemudahan hidup dunia dan akhirat. Wirid ini jugalah yang selalu diamalkan oleh Syaikhina KH Abdullah Faqih, Langitan
Keduanya kala itu masih sangat kecil saat akhlak mulia mereka nampak di mata para orang-orang, termasuk Habib Munzir sendiri
Sebagai orang tua, kehadiran anak tentunya menjadi kebahagian tersendiri yang tak dapat digantikan oleh apapun. Orang tua akan rela melakukan apa saja untuk kebahagian dan kesanangan anak