Hand sanitizer menjadi langka dan mahal harganya sejak merebak virus corona. Namun, kini masyarakat tak perlu khawatir.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuat hand sanitizer sendiri dalam rangka mencegah penyebaran virus corona di Surabaya. Hal ini dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 yang baru saja dibentuk di Unusa.
Banyak orang tidak sadar pentingnya antibodi, stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran, harusnya kita lebih panik kalau antibodi hilang di tubuh, karena virus tidak mungkin dihindari.
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBI NU) Jakarta Barat (Jakbar) bersama Ranting GP Ansor Rawa Buaya membagikan hand sanitizer kepada Masjid Al Ittihadiyah dan SMP 264 di kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Di saat merebaknya virus corona atau COVID-19, masyarakat dianjurkan untuk senantiasa menjaga kebersihan diri, salah satunya ialah menggunakan hand sanitizer atau cairan antiseptik lain yang pada umumnya mengandung alkohol dalam kadar cukup tinggi (bahkan ada yang mencapai 70%)
Dua hari setelah Tsunami melanda Aceh dia menghilang dari tempat biasa kami nongkrong bareng. Ternyata dia berangkat seorang diri ke Lanud Abdulrahman Saleh untuk menumpang pesawat Hercules yang akan berangkat ke Aceh.
Melalui Tim NU Peduli Covid-19, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di antara kegiatan itu adalah pembagian hand sanitizer plus handsoap serta penyemprotan disinfektan ke pesantren, masjid, majelis taklim dan rumah-rumah warga.