Bukan ditanggal lainnya misalnya tanggal 15 atau 16 Agustus 1945. Atas dasar apakah Bung Karno memilih tanggal 17? Tentunya pemilihan tanggal itu tidak hanya kebetulan atau “ujug-ujug”
Tanggal 14 Februari 1871 M, adalah hari lahir pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari.
Madrasah Muallimin Hasyim Asyari Tebuireng notabene adalah sekolah yang dikhususkan untuk mumpuni dibidang keagamaan dan kitab-kitab klasik.
Pada masa Jepang dulu, ada dua ulama besar yang harus mendapat pengawasan khusus. Jepang melakukan pengawasan tersebut setelah keduanya dibebaskan karena memang tidak terbukti bersalah.
Berikut ini adalah foto lawas yang mengabadikan citra ruang khusus tempat bekerja Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari, sekaligus salah satu sudut perpustakaan pribadi beliau di kediamannya yang diberkahi, yaitu Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.
Pertempuran berkecamuk di Surabaya dan dengan cepat menyebar hingga ke wilayah-wilayah sekitarnya. Jombang, salah satu titik strategis dalam peta pertempuran, kini berada dalam lingkaran bahaya. Penduduk mulai meninggalkan kota, mencari tempat yang lebih aman. Keadaan begitu genting, Jombang terlalu beresiko untuk ditinggali.
1) Siapa yang mengurusi NU maka saya anggap santriku; 2) Siapa yang jadi santriku maka akan saya doakan husnul khatimah beserta keluarganya.
Makhluk bernama FA ini terus menyerang NU, terutama kepada Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari, sang muassis agung Jam'iyyah Nahdlatul Ulama 1926.
Menurut Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz pembukaan museum ini masih dibatasi, tidak buka selama tujuh hari penuh, begitu pula untuk yang ingin melakukan ziarah
namanya yang sudah besar di kalangan sejarawan Indonesia, tapi memang sejak remaja tepatnya tahun 1991 Ia sudah dititipkan oleh ayahnya Bondan Gunawan
KH. Muhammad Hasyim Asy'ari Nahdlatul Ulama Jombang Jawa Timur lessonlearn
KH. Syansuri adalah sosok yang mampu mencetak murid-murid yang handal dan berlabel nasional bahkan internasional. Ini dilihat dari banyak santri beliau yang lulus dari Perguruan Tinggi di dalam dan luar negeri dan ada yang sebagian bergelar doktor dan professor juga ada yang menjadi ulama menjadi pengusaha, menjadi politikus dan aktifis nasional.
Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari adalah seorang yang tenang, sabar, dan tidak keburu nafsu. Menghadapi segala permasalahan dengan dada yang lapang dan tidak terseret perasaan. Karena itu beliau mampu memecahkan masalah-masalah berat sekalipun dalam situasi yang sulit dengan pemecahan yang tepat.
KH. Anas Abdul Jamil beliau adalah ulama besar dari Buntet Cirebon, Pengasuh pesantren Buntet, dan Muqoddam Tarekat Tijaniyah di Cirebon.
KH. M Ilyas Syarqawi, Pengasuh Pesantren Annuqayah Sumenep
KH. Abdurrahman lahir pada tahun 1907 di Loloan Barat dengan nama Muhammad Qasim dari keluarga Ulama Bugis-Melayu Loloan.
KH. Amin Sholeh adalah putra pasangan KH. Sholeh bin Amin, dan Nyai Hj Azizah binti KHR Asnawi (anak kedua dari Nyai Hj Hamdanah) dari Kudus yang lahir pada Senin, 20 April 1931 M di Desa Tayu Pati bertepatan 2 Dzulhijjah 1349 H.
Sebuah koran Belanda, Nieuwe Courant (Keberanian Baru), pada Selasa, 20 Mei 1947, memberitakan kunjungan Bung Karno ke Jawa Timur dan sowan menemui Kyai Hasyim.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Hak seorang anak atas orang tuanya adalah agar orang tuanya memperbaiki namanya, menyusukannya dengan baik, dan mendidiknya dengan adab yang benar.”
Diriwayatkan dari sebagian ulama’ salaf: “Ilmu ini adalah (bagian dari) agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil atau belajar agama kalian”
Pengertian muragabah ialah melihat Allah dengan mata hati dan menghubungkannya dengan perbuatan yang dilakukan selama ini, kemudian mengambil hikmahnya atau jalan yang terbaik bagi dirinya dengan mempertimbangkan dan merasakan tentang adanya pemantauan Tuhan kepadanya.