Larangannya mencakup penggunaan komponen dan layanan Huawei dan ZTE yang esensial dan penting untuk sistem yang mereka gunakan.
Tiga vendor smartphone asal Negeri Tirai Bambu kembali torehkan catatan positif pada kuartal ketiga 2018. Huawei, Xiaomi, dan Oppo mengalami peningkatan penjualan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Raksasa internet Google dikabarkan bakal ikut meluncurkan smartphon layar lipat, mengikuti jejak terobosan perusahaan asal Korea, Samsung.
Handphone menggunakan pancaran gelombang untuk berkomunikasi. Radiasi dari gelombang tersebut disinyalir dapat memicu kanker dan ganguan kesehatan lainnya, hal ini diperparah dengan jumlah pengguna semakin besar dan intensitas pemakaian yang semakin tinggi.
Huawei memasang dual kamera utama dengan sensor 13 plus 2 megapiksel dengan besaran aperture f/1.8 yang biasa dimiliki smartphone kelas premium. Aperterure yang dipasang pasa Huawei Y7 2019 membuat cahaya yang masuk lebih banyak ketika mengambil gambar dan mengurangi noise, serta autofocul yang bekerja lebih baik.
Ajakan untuk melarang penggunaan perangkat telekomunikasi buatan Huawei ini diinisiasi oleh pemerintah Amerika Serikat, yang memperingatkan para sekutunya tentang ancaman keamanan tersebut.
Trump sudah menaikkan tarif impor barang-barang Cina. Ia juga mempersulit perusahaan asing membeli saham minoritas perusahaan-perusahaan teknologi AS. Membuat investasi Cina di Silicon Valley turun drastis.
Kedua ponsel juga dikabarkan memiliki takik alia notch dengan gaya ala tetesan air "waterdrop". Dengan "poni" yang lebih kecil ini, maka P30 disebut tak bakal mendukung fitur pemindai wajah 3D
Dari sudut pandang teknologi, menurut Zhao, ponsel layar lipat memang menarik. Namun, dia menilai konsumen belum memerlukan perangkat macam demikian, setidaknya untuk saat ini.
Banyak negara yang sedang mengembangkan jaringan 5G, tak terkecuali Indonesia. Infrastruktur yang harus disesuaikan dengan geografi negara menjadi tantangan sendiri masing-masing negara.
Sebagaimana diketahui, Google telah menangguhkan bisnis dengan Huawei. Hal ini terjadi setelah hampir sepekan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan sikapnya untuk membatasi bisnis perusahaan China di AS.
Huawei mendapatkan pukulan keras setelah Google membatasi dari beberapa pembaruan pada sistem operasi Android. Pasalnya ponsel yang akan dirilis Huawei tak dapat mencicipi Android.
Ini memberikan gambaran setiap smartphone masa depan akan datang tanpa layanan Google atau perangkat keras jaringan apa pun. Mengenai pemilik smartphone Huawei saat ini
Diungkap lewat akun Twitter Android, Google menyebut akan tetap memberikan dukungan keamanan dan Google Play dan Play Protect bagi pengguna perangkat Huawei dan Honor.
Saham teknologi telah berada di garis depan berita terkait perdagangan dan terutama semikonduktor telah menghadapi beberapa masalah, lebih dari yang lain.
Amerika Serikat telah mengerahkan sekutu-sekutunya untuk membujuk mereka agar tidak menggunakan Huawei untuk jaringan 5G mereka, dengan alasan masalah keamanan.
Huawei diizinkan untuk membeli barang A.S. hingga 19 Agustus untuk mempertahankan jaringan telekomunikasi yang ada dan menyediakan pembaruan peranti lunak untuk telepon pintarnya.
Terkait perlakuan Amerika Serikat pada Huawei, beberapa pengamat menyatakan tidak menutup kemungkinan pemerintah China bakalan balas dendam pada Apple, Bagaimana tanggapan pendiri Huawei soal itu?
Baru-baru ini, Huawei melalui anak perusahannya Honor secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya "Honor 20 Series" di London.
Wakil Presiden AS Mike Pence dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau akan membahas perselisihan bersama negara mereka dengan China mengenai Huawei dalam pertemuan di Ottawa
Huawei berulang kali membantah bahwa itu dikendalikan oleh pemerintah Cina, militer atau dinas intelijen.
Huang memulai CNEX pada 2013 dan telah mengumpulkan lebih dari $ 100 juta dari para pendukung termasuk Dell Technologies dan Microsoft.
Pemerintahan Trump mengatakan kepada sekutu untuk tidak menggunakan teknologi dan peralatan 5G karena khawatir akan memungkinkan China memata-matai komunikasi dan data yang sensitif. Huawei menyangkal itu, atau bisa jadi kendaraan untuk intelijen Tiongkok.
Huawei telah mencapai sekitar 40 pesanan komersial 5G. Saingan Swedia, Ericsson, secara terbuka mengumumkan 19 kontrak, di mana delapan kontrak tinggal.
"Kami memang mendiskusikannya, saya melihat sama sekali tidak ada batasan, kami tidak pernah memiliki keterbatasan, ini adalah sekutu dan mitra yang benar-benar hebat dan kami tidak akan memiliki masalah dengan itu," katanya.
Larangan Facebook, sebaliknya, berlaku untuk semua ponsel Huawei yang belum meninggalkan pabrik, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut. Facebook menolak mengomentari saat penangguhan itu terjadi.
Jika sebelumnya, Facebook menjadi aplikasi bawaan setiap ponsel berbasis android, kini Facebook tak lagi mengizinkan aplikasi-aplikasinya di-install pada ponsel-ponsel Huawei sebagai aplikasi bawaan, ini adalah sebuah langkah yang ditafsirkan sebagai upaya perusahaan media sosial tersebut untuk mulai memutus hubungan dengan raksasa teknologi asal China tersebut.
Huawei mendapatkan dukungan dari berbagai pihak meskipun sedang berada dalam tekanan pemerintah Amerika Serikat (AS). Salah satunya sebuah restoran di Meksiko yang membagikan burrito gratis ke pengguna ponsel Huawei.
Setiap keputusan pasti ada konsekwensinya, kali ini kita akan bahas konsekuensi yang harus ditanggung negara-negara Eropa jika mereka tak menggunakan teknologi 5G buatan Huawei, yaitu biaya yang lebih tinggi.
Seseorang yang menguji coba terhadap beberapa ponsel baru saja merilis data perihal merek ponsel yang paling jarang mengalami kerusakan selama dua tahun masa garansinya.
Kepala Keamanan Cyber Huawei, membantah jika Huawei memiliki hubungan dengan mata-mata China
Pemerintahan Trump telah menghabiskan beberapa bulan terakhir mengutip perusahaan Cina, terutama Huawei, sebagai risiko keamanan nasional.
Presiden mengatakan: "Huawei adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Anda melihat apa yang telah mereka lakukan dari sudut pandang keamanan, dari sudut pandang militer, itu sangat berbahaya.
Berbagai keterangan lebih lanjut terus muncul terkait sistem operasi ponsel cerdas Huawei yang dikembangkan sendiri.
Dikabarkan bahwa Huawei telah siap merilis perangkat pertama dengan HongMeng OS pada Oktober 2019 mendatang. Mereka bakal mendistribusikan sekitar satu juta perangkat untuk proses pengujian.
Menurut Huawei, perusahaan memiliki kemitraan jangka panjang dengan operator seluler utama di Spanyol dan di seluruh Eropa.
Setelah Google mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk meringankan larangan terhadap Huawei, kini giliran pembuat chip yang berbasis di AS
Tahun lalu, Huawei telah menetapkan tujuan untuk menjadi merek smartphone nomor satu di dunia pada tahun 2021.
Pekan lalu, banyak pengguna ponsel pintar Huawei melaporkan bahwa mereka melihat iklan di layar kunci ponsel. Iklan yang dimaksud adalah Booking.com dan jika pengguna mengkliknya, mereka akan diarahkan ke portal perjalanan.
Pengajuan pengadilan telah menunjukkan bahwa Huawei melembagakan gugatan terhadap departemen perdagangan AS karena menyita beberapa peralatan telekomunikasi yang dikirim ke AS dari Cina.
Hal itu berkaitan dengan rencana pencabutan lisensi Android smartphone Huawei pada Agustus 2019. Zhengfei menambahkan, perusahaannya tidak berniat beralih dari produk Google
Kripto (Crypto Currency), PWNU Jawa Timur sudah jelas menyatakan haram untuk alat transaksi. MUI Pusat menerbitkan fatwa bahwa kripto sebagai mata uang adalah haram, juga tidak sah sebagai aset yang diperjualbelikan