Mustahiqqin atau al-ashnaf al-tsamaniyah (delapan golongan yang berhak menerima zakat) di atas harus memenuhi tiga syarat
Allah SWT memerintahkah kepada setiap diri manusia mukmin agar menginfakkan sebagian harta yang mereka miliki, baik untuk kepentingan keluarga, kepentingan masyarakat, atau pun kepentingan lainnya
Segala macam kesusahan menimpa berbagai lapisan masyarakat, terutama pada sisi ekonomi. Berangkat dari kenyataan ini, Islam dengan salah satu piranti ajarannya
Ayat di atas mengingatkan kita semua agar jangan sampai menahan infak yang harus diberikan kepada mereka yang berhak.
Harta yang diinfakkan adalah harta sejati
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim
Keutamaan infak kepada orang yang menjadi tanggungan dan budak, serta dosa bagi yang menelantarkannya
Keutamaan infak kepada orang yang menjadi tanggungan dan budak, serta dosa bagi yang menelantarkannya
Keutamaan infak kepada orang yang menjadi tanggungan dan budak, serta dosa bagi yang menelantarkannya
Memulai infak dari diri sendiri kemudian keluarga dan kerabat
Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak
Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak
Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak
Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak
Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak
Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak
Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak
Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak