Sejarah Pesantren Asshiddiqiyah Pondok Pesantren Asshiddiqiyah didirikan pada Bulan Rabiul Awal 1406 H ( Bulan Juli 1985 M ) oleh DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ.
SMK Ma’arif didirikan pada tahun 1989/1990 dengan akte penyelenggara No. 103 pada tanggal 02 Maret 1990 atas nama LP Ma’arif NU
Pondok Pesantren Al-Abror, Jl. Manggis No. 05A Rt. 003/005, Srengseng 11630, Kembangan, Kabupaten Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.
Pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol didirikan pada tahun 1983, diawali oleh keinginan para pelajar baik dari Ibtidaiyah (SD), maupun dari tingkat Tsanawiyah (SLTP) banyak di antara mereka ingin memperdalam Ilmu-ilmu agama dengan kitab Salafiah ( kitab kuning ).
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBI NU) Jakarta Barat (Jakbar) bersama Ranting GP Ansor Rawa Buaya membagikan hand sanitizer kepada Masjid Al Ittihadiyah dan SMP 264 di kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Setelah belajar sekitar 13 tahun di Pesantren An Nida, KH. Mahfudz Asirun pun meminta izin kepada Syekh Muhajirin untuk benar-benar pulang kampung untuk melanjutkan dan mengembangkan ta’lim yang sudah beliau rintis sejak lama.
KH. Thohir Wijaya dilahirkan di Blitar sekitar tahun 1927 M, putera ketiga dari Kyai Sarkun, seorang ahli tirakat dari kampung Bakung, di ujung barat Blitar, atau persisnya berada hampir di perbatasan antara Blitar dan Kediri, yang masuk wilayah teritorial Kecamatan Udanawu.