SMK Jalaluddin Wonosobo dalah sekolahan SMK pertama yang ada di Desa Lancar, Kecamatan Wadaslintang, Kab. Wonosobo
Usai ziarah ke Maulana Rumi, aku menuju Bukit Aladdin untuk istirahat sejenak dan minum Cai, sambil memandangi kota Konya, Turki. Ia berada di dekat makam Syamsi Tabriz, guru Rumi. Aladdin merupakan nama salah satu sultan yang memerintah di Kesultanan Seljuk.
Makam Syekh Jamaluddin al Akbari al Husaini di Tosora Kabupaten Wajo
Dalam kitab Al-Wasa'il fi Syarhi As-Syama'il dijelaskan bahwa jika dalam rumah, masjid, atau suatu kampung dibacakan kitab Maulid Nabi SAW, maka malaikat akan mengelilingi rumah, masjid, dan kampung tersebut dan memohonkan ampun atas dosa semua penghuninya.
Alkisah, ada seorang muadzin bersuara jelek di negeri mayoritas Kristen. Walaupun ia bersuara jelek, ia tetap pede mengumandangkan adzan dan tak menghiraukan himbauan dari teman-temannya sesama umat Islam.
Suatu malam, Jalaluddin Rumi r.a mengundang Gurunya Syekh Syamsuddin Tabrizi ke rumahnya. Sang Mursyid Syamsuddin pun menerima undangan itu dan datang ke kediaman Rumi.
Berikut ini tujuh nasehat dari Jalaluddin Ar-Rumi yang dapat dibaca dan dijadikan sebagai motivasi dalam menjalani kehidupan sosial sehari-hari:
Nama lengkapnya adalah Syekh Muhammad Tahir bin Muhammad bin Jalaluddin Ahmad bin Abdullah al-Minankabawi al-Azhari
Beliau adalah Sayyid Ahmad Jalaluddin bin Abdullah bin Abdul Malik. Sumber: Kitab Syamsuddhahiroh oleh Al Alamah As Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein Al Masyhur.
Beliau adalah Sayyid Ali Nurul Alam bin Jamaludin Husein bin Ahmad Jalaluddin. Sumber: Kitab Syamsuddhahiroh oleh Al Alamah As Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein Al Masyhur.
Beliau adalah Sayyid Ali Nuruddin bin Ahmad Jalaluddin bin Abdullah. Sumber: Kitab Syamsuddhahiroh oleh Al Alamah As Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein Al Masyhur.
Beliau adalah Sayyid Mansur bin Ali Nuruddin bin Ahmad Jalaluddin. Sumber: Kitab Syamsuddhahiroh oleh Al Alamah As Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein Al Masyhur.
Setelah Kedatangan Datuk ri Bandang dan Datuk ri Tiro sebagai penyebar agama Islam pertama di Makassar, kemudian dilanjutkan oleh Sayyid Jalaluddin Al-‘Aidid dan Sayyid Ba’alawi. Kedatangan beliau ini cukup memberi pengaruh pada perkembangan Islam di Makassar, Banjarmasin, dan Bima.
Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.