Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah didirikan pada tahun 1955 oleh Almarhum KH. Mahfudz Kholil bersama istri dia Hj. Hasbiyah Hamid .
Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo didirikan pada tanggal 15 September 1944 oleh KH. Chudlori
Pesantren Raudlatul Ulum yang berdiri megah di Desa Guyangan, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah didirikan oleh Almaghfurlah KH Suyuthi Abdul Qodir pada awal 1950-an
Yayasan Al-Asy’ariyyah yang berkantor pusat menyatu dengan Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah di Jalan KH. Asy’ari No. 9 berada di desa Kalibeber Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo
Pada Agustus 1956, KH. Akrom Chasani bersama sembilan ulama dari berbagai daerah di Indonesia ikut rombongan Menteri Agama Indonesia yaitu KH. Muhammad Ilyas
Kader Gerakan Pemuda Ansor dari GP Ansor DKI Jakarta, menggalang donasi untuk korban tragedi Mako Brimob
Laporan lengkap tentang Konferwil PWNU Jawa Tengah dengan beberapa point penting untuk disimak khalayak nasional.
KH Munif Mohammad Zuhri yang menggambarkan bahwa sejak didirikan hingga sekarang NU selalu menjadi pusat perhatian masyarakat dari berbagai Negara dan kalangan.
Meminta masukan dan rekomendasi para ulama untuk menangani terhadap sejumlah masjid milik pemerintah, BUMN dan kampus yang terindikasi menyampaikan ajaran radikal
Sampai berita ini dikeluarkan (14/8) total perolehan sementara gerakan peduli gempa lombok lewat NU CARE-LAZISNU se Jawa Tengah berjumlah Rp. 254.684.600, dan akan terus bertambah.
Bencana gempa alam yang dialami Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memang mengundang keperihatinan dari semua, tidak terkecuali dari kalangan Nahdliyin
“Di sana ada pasangan lansia, si nenek sakit stroke dan sang kakek sakit jantung, namun dengan setia menunggu istrinya,” ungkap Iin.
Prof. DR. K.H Ma'ruf Amin (KMA) membuka Halaqoh Enterpreneur Kemandirian Pesantren dan Haul K.H Masruri Abdul Mughni di Ponpes Al-Hikmah 2, Selasa (11/9/2018).
PWNU Jateng akan perkuat ideologisasi dan kepengurusan NU sampai tingkat anak ranting.
Secara lantang dan penuh semangat, teriakan NKRI harga mati selalu dikumandangkan oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser telah menjadi nilai perjuangan bagi kader-kader NU.
LADUNI.ID, Semarang - Perempuan adalah pokok dalam agama. Begitu ungkapan dari KH Mandzul Labib, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah. Seorang perempuan yang berposisi sebagai ibu menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya dalam konteks keluarga.
NU Jateng menyiapkan beberapa relawan untuk memulihkan korban bencana Sulteng. Apa saja yang dilakukannya?
Sudah selayaknya Ansor memberikan dukungan pada kadernya sendiri. Apa maksudnya?
Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng Apresiasi Prestasi MWC NU Cilongok
Menjadi Kandidat Salah Satu Tuan Rumah Muktamar PBNU ke 34, PWNU Jateng Siap Menerima Keputusan PBNU
Pabrik Mobil Esemka Diresmikan Presiden Jokowi di Boyolali
Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, Kiai Muzamil: Berpikirlah Engkau tentang Makhluk Ciptaan Allah Jangan Memikirkan Dzat-Nya
Gus Huda: PWNU Jateng Canangkan Tiga Program Utama Jelang Peringatan Seabad NU
PC GP Ansor Magelang Gelar Diklatsar Banser Kartika Nawa ke 27
Ikatan Dokter Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (IDNU Jateng) akan menggelar Rapat Kerja (Raker) pada 1 Februari mendatang. Raker tersebut direncanakan dalam rangka memperkuat fungsi pelayanan bukan hanya untuk kalangan Nahdliyin tapi juga untuk masyarakat luas.
Catatan KH. Haris Shodaqoh Soal Corona; Antara Menjaga Tauhid dan Taat Pemerintah
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah memberikan himbauan kepada seluruh Pengurus Cabang NU (PCNU) se-Jateng terkait dengan wabah virus corona atau Covid-19 yang makin menyebar.
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menyelenggarakan diskusi bertajuk “Perempuan Agen Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme” di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (8/10).
“Aswaja penting diajarkan ke anak didik kita,” pesan K.H. Nur Machin Chudlori saat menyambut para peserta Training of Trainer (ToT) di kediamannya, kompleks Asrama Perguruan Islam (API), Tegalrejo,
Gus Rozin menghabiskan masa kecilnya di Kajen Margoyoso Pati. Beliau belajar ilmu secara langsung kepada KH. MA. Sahal Mahfudz, KH. Abdullah Zain Salam, KH. Ahmad Nafi’ Abdillah, dan ulama-ulama besar lainnya di Kajen.