Tetapi di tangan Kiai Husein, saya mendapatkan pemandangan lain. Tentu, selain ia perempuan yang tangkas dan cerdas, juga “tomboi.” Kata tomboi dalam bahasa Arab sering disebut rajulah, bukan mutarjillah.
Saya dan orang lain biasa memanggil Kang Husein untuk KH Husein Muhammad, seorang kiai dan ulama mumpuni dari Cirebon, Jawa Barat, yang lahir pada tahun 1953 ini. Kang Husein adalah Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid yang didirikan oleh kakeknya tahun 1933.
Istri sholehah adalah dambaan bagi setiap suami. Tentunya terdapat penjelasan mengenai bagaimana sebenarnya menjadi istri sholehah. Bagaimana sebenarnya istri sholehah tersebut? Berikut ini adalah penjelasan yang ditulis oleh KH Husein Muhammad.
Dalam edisi kali ini, KH Husein Muhammad menerangkan istri shalihah berdasarkan kajian ulama terdahulu. Selamat membaca…
Muhammad Syarif al Shawaf mengatakan bahwa salah satu kriteria perempuan yang shalih adalah adalah perempuan yang sabar atas kondisi ekonomi suaminya.
Untuk memahami isu ini lebih luas, kita perlu membaca teks-teks lain yang terkait. Kita perlu berpikir komprehensif, tidak eklektik.
Isteri yang saleh tidak harus bekerja di ruang domestik, tetapi juga di wilayah publik, dalam rangka dakwah, amar ma’ruf nahi munkar.
Di sinilah, ketika kita berbicara tentang istri yang saleh, seharusnya juga diimbangi dengan bicara tentang suami yang saleh, suami yang baik.
Manakah yang lebih utama: terus tekun menjalankan ibadah sunnahnya atau melayani orang miskin?
Saat aku diminta bicara dalam forum merespon pemberian gelar Profesor untuk seorang teman, aku mengatakan: “Sebagian kita masih terjebak pada pandangan dikotomistik antara Islam v non Islam, antara bahasa Arab v non Arab. Aku v Dia atau kami v mereka.“
"Hamalah" adalah kata plural dari kata Hamil yang berarti pembawa. Jadi Hamalatul Qur'an berarti para pembawa al-Qur' an.
Suatu hari, manakala aku selesai mengaji kitab Syarh "Uqud al Lujain fi Bayan Huquq al-Zaujain" karya Syeikh Nawawi al-Bantani, ibu Shinta Nuriyah, menyodorkan kitab ini "Nazhariyah Ammah fi Tarikh al-Fiqh al-Islami".
Bila Desember tiba, aku merindukan Konya musim semi dan bunga warna-warni di pelataran rumput hijau di perbukitan. Lalu aku membuka lagi catatan perjalanan spiritual ke Kota Maulana
Mereka tampil dengan performa yang berkesan saleh dan banyak sujud. Tetapi bersamaan dengan itu, tiap hari kita menyaksikan dan mendengar hingar-bingar dan hiruk-pikuk caci-maki, kemarahan dan celoteh yang melukai hati orang.
Membaca karya Ibn Athaillah yang sangat terkenal: "Al-Hikam al-Athaiyyah", kita menemukan bahwa Ibn Athaillah adalah penganut teori "Wahdah al-Wujud"
“Bila kalian menginginkan kebahagiaan, carilah kedamaian”. Bila musim Haul Gus Dur tiba, ingatanku tentang Gus Dur meninggalkan istana menyembul lagi bersama dengan sejuta kenangan yang lain bersama beliau.
Santri alumni Dar al Tauhid, yang kuliah di Al Azhar, Mesir, Abdurrozaq, tadi sore, datang ke rumah dan memberikan hadiah dua buku, "Al Ijtihad al Maqashidi", karya Dr. Jasir Audah. Aku pernah bertemu dan bersamanya dalam seminar di Istanbul, tentang "Blasphemi and Apostasi". Dan buku "Limadza Taakhara al Muslimun wa Taqaddama Ghairuhum", karya Amir Syakib Arselan.
Hampir setiap hari kita mendengar, membaca dan menyaksikan dengan mata kepala kematian manusia; keluarga, kekasih, teman sahabat, dan lain-lain. Kematian yang banyak itu, berdasarkan analisis medis, sebagian besar akibat terinfeksi virus misterius bernama Covid-19. Belakangan jumlahnya makin banyak. Rumah sakit penuh dan tak lagi bisa menampung korban virus mematikan itu.
Bila musim Haul Gus Dur tiba, ingatanku tentang Gus Dur meninggalkan istana menyembul lagi bersama dengan sejuta kenangan yang lain. Minggu akhir Juli 2001 tepatnya tanggal 23, pagi-pagi sekali aku berangkat ke Jakarta, naik kereta api, setelah mendengar kabar memilukan bahwa Presiden Gus Dur akan meninggalkan istana untuk selanjutnya terbang ke luar negeri (Amerika) untuk berobat.
Asyura (Suro dalam bahasa Jawa) diambil dari kata “Asyara” yang secara literal berarti yang ke-10 (sepuluh). Asyura dalam perbincangan sosial keagamaan sebagai tanggal 10 atau hari ke-10. Dan karena dalam sistem kalender Islam Asyura masuk dalam bulan Muharram, maka terma “Asyura” berarti tanggal 10 Muharram
Dalam sejarah kaum Syi’ah, hari itu, 10 Muharram, menjadi hari yang sangat penting dan agung. Karena pada tanggal itu Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu kesayangan Nabi, dan keluarga serta mereka yang ikut bersamanya terbunuh dan dibantai secara kejam di sebuah daerah bernama Karbala, Irak, tahun 680 M
Peristiwa Karbala dikenang sepanjang masa oleh muslim Syi’ah sebagai sebuah tragedi kemanusiaan terbesar. Sampai hari ini kaum Syi’ah di seluruh dunia, memperingatinya sebagai hari duka nestapa. Hari besar 10 Muharram ini merupakan ritus keagamaan terpopuler dan paling besar dalam tradisi kaum Syiah
Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam
Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam
Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam
Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam
Seluruh penduduk kota, besar, kecil, laki-laki dan perempuan berduka cita, tersedu-sedu, histeris. Orang-orang desa dari Roma dan Turki merobek-robek bajunya, mengekspresikan luka jiwa yang mendalam
“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam
“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam
“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam
“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam
Indonesia adalah Negara dengan "sejuta" keragaman yang menyebar di lebih dari 17.000 pulau. Di dalamnya ada lebih dari 1.300 suku bangsa yang berkomunikasi dengan ratusan bahasa dan dialek, ada puluhan agama, ratusan keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sebutan yang berbeda-beda
Dalam unggahan Facebooknya, KH Husein Muhammad menuturkan bahwa beliau menemukan salinan wawancara Gus Dur dengan seseorang. Orang tersebut bertanya tentang kunci agar usaha dan doa dapat dikabulkan oleh Allah SWT
Mana yang lebih utama? Masing-masing ada penggemarnya. Dan sebaiknya kedua-duanya.