Dapat diketahui bahwa seseorang yang merupakan wali memiliki ciri ini. Apa itu?
Gus Mus berharap ketika nanti ada tasyakuran pemenang Pilpres, agar dimaknai sebagai kemenangan rakyat.
Cerita dari Gus Mus saat mondok di Lirboyo beberapa tahun silam betul-betul lucu, tapi penuh hikmah.
“Lho, yang layak disebut Guru Bangsa itu Lik Mus. Saya tidak pantas disebut seperti itu,” demikian jawab Mbah Moen.
Pagi ini, Gus Mus memberikan nasihat tentang bagaimana kita bisa berdakwah dalam diam. Seperti apa itu?
“Indonesia adalah potongan surga,” kata Pengurus GowaisGus Hamdan In'am
Ketika hadir di acara Haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12), Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri mengingatkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Di tengah meluasnya wabah virus corona atau Covid-19, KH Ahmad Mustofa Bisri selalu datang dengan membawa pesan penting.
"Ada beberapa ulama yg menjadi paku bumi tanah Jawa, mereka yakni KH. Arwani Amin Kudus, KH. Abdul Hamid Pasuruan, Hb. Anis b. Alwi Al Habsyi Solo dan KH. Ahmad Umar Abdul Manan Mangkuyudan."
Kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang kebetulan ada di Indonesia. (Kiai Mustofa Bisri)
Ada seorang yang bertanya mengenai, apakah yang menjadi tanda-tanda orang yang bertakwa? Pertanyaan ini diungkapkan oleh seorang bapak yang beralamat di Jl. Diponegoro 47 Parakan. Berikut penjelasan KH Mustofa Bisri.
Dalam buku yang ditulis oleh KH Mustofa Bisri atau Gus Mus berjudul Fikih Keseharian Gus Mus (2005), dijelaskan bahwa terdapat seorang yang menanyakan tentang bagaimana hukum menikah dengan perempuan ahli kitab. Berikut penjelasannya dan selamat membaca.
Dalam buku yang ditulis oleh KH Mustofa Bisri atau Gus Mus berjudul Fikih Keseharian Gus Mus (2005), ada pertanyaan tentang boleh tidaknya laki-laki memakai cincin mas. Berikut penjelasannya dan selamat membaca.
Setelah saya membaca berita tentang hasil keputusan Bahtsul Masail di Pesantren Darus Salam, Blok Agung, Banyuwangi yang menghalalkan bunga bank, saya dan teman-teman di daerah saya sedikit timbul keresahan, karena dianggap hal yang baru.
Tahun 1989 sesaat setelah wafatnya Almarhum walmaghfurlah KH. Basyuni Masykur –ayah mantan Menteri Agama RI Syeikh Dr. Maftuch Basyuni dan mantan Dubes RI untuk Syria Muzammil Basyuni;
Di hari Jumat, bila meninggalkan salat Jumat, ada yang kemudian melakukan salat Zhuhur seperti biasa, ada yang hanya salat dua rakaat, ada yang bahkan tidak melakukan salat sama sekali. Mana yang betul?