Seniman nyentrik asal Australia, Geoffrey merupakan blasteran Aborigin, belum lama ini datang ke Rembang untuk membongkar-bongkar segala jejak Ibu Kartini dengan bersemangat sekali.
Sosok perempuan cerdas dan berkelas sekaliber Kartini dalam memperjuangkan derajat perempuan Indonesia, ketika namanya melegenda namun perjuangannya tak diteruskan dalam bentuk aksi nyata, hanya melalui lomba busana kebaya, adalah hal yang memprihatinkan sekaligus menjemukan.
Sejatinya pahlawan itu tidak mesti selalu mengangkat senjata dan saling menumpahkan darah, atau bisa kita bilang berperang. Di hari kartini kali ini, mari meilirik sejenak pada kisah R.A Kartini seorang wanita keturunan bangsawan asal Jepara yang hidup dalam budaya dimana ia tak memiliki ruang kebebasan bagi wanita.
Memperingati hari Kartini menjadi momen Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dalam upaya merefleksi akan sosok seorang perempuan Indonesia untuk mendapatkan kesempatan belajar.
Adalah fakta sejarah, bahwa R.A. Kartini adalah sosok yang mengusulkan ditulisnya tafsir Al-Qur'an berbahasa daerah pertama di Nusantara oleh sang guru dari gurunya ulama Nusantara, KH. Sholeh Darat.
Kecantikan selalu dicari setiap perempuan, maka tidak heran ketika menjumpai perempuan yang memiliki make-up begitu banyak, skin care mahal, barang-barang mewah, bahkan ada yang lebih ekstrim melakukan Operasi Plastik (Oplas) untuk mendukung kecantikannya
Hakikat perempuan pada dasarnya sebagai pelengkap dan penghias tidak menjadikan dia berada di posisi yang rendah.
Pengetahuan agamanya sangat luas dan mendalam, bahkan mengungguli kebanyakan ulama laki-laki.