Demak muncul pertenggahan akhir abad ke-15 Masehi, munculnya kerajaan baru tersebut sangat mengherankan, karena Demak letaknya tidak didaerah yang subur, sebelah Utara terbentang daerah rawa yang sangat luas dan daerah Demak sering sekali dilanda banjir.
Dari berita Pararaton di atas, kita ketahui bahwa Arya Wjraraja adalah seorang Adipati di Sumenep, yang sebelumnya sebagai Demung (Rakryan Demung). Hal ini disebabkan oleh ketidak-percayaan Kertanegara kepadanya.
Sejarah mencatat bahwa, Aceh tempo dulu mengalami trauma yang cukup besar, ketika merebaknya kerusakan akidah para tokoh dan generasi Aceh sesudah pembantaian para Teuku (Ule balang) dan Ulama sufi yang di sebut Revolusi Sosial 1946.
Menteri Komunikasi Kerajaan Arab Saudi, Awwad bin Saleh Al-Awwad, resmi meluncurkan sebuah situs khusus haji...
Aji Saka mendengar tentang tewasnya kedua punggawa yang sangat setia dan terpercaya itu dari salah seorang pengawal kerajaan, Aji Saka baru teringat tentang pesan yang di berikan kepada Sembadha untuk tidak memberikan Keris Pusaka kepada orang lain selain Aji Saka.
Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa dan didirikan oleh Raden Patah, pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Ada salah satu daerah di sebelah barat Indonesia yang dikenal dengan nama Pidie. Kadang-kadang daerah ini juga disebut dengan Pedir. Sejarah telah mencatat kegigihan bangsa Pidie dan kemudian diabadikan dalam sebuah buku lama yang ditulis oleh sejarawan yang bernama M. Junus Djamil.
Tradisi agraris yang berkembang di wilayah Jawa Timur telah melahirkan beberapa bentuk kesenian agraris yang hingga saat ini masih hidup dan berkembang, antara lain, tayub, gandrung, seblang, kerapan sapi dan berbagai upacara kurban.
Babad menyebutkan sepeninggal Panambahan Mandaraka, kerajaan dibelah dua, antara Panambahan Bukabu dan Panambahan Baragung. Tentang Panambahan Bukabu Babad tidak banyak terberitakan dalam Babad, tidak seperti Panambahan Baragung.
Dalam buku, Singa Atjeh, yang juga karya H. M. Zainuddin (1957) disebutkan bahwa nama Idi bermula dari kata “Ma Ie Dhiet” yang kemudian dalam perlembagannya tinggal disebut Idi saja.
Akhirnya pada 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro menyetujui suatu perjanjian di Magelang dan ditangkap dalam perjanjian tersebut. Dengan penangkapan Pangeran Diponegoro dengan cara licik ini, maka berakhirlah peperangan tersebut.
Haekal Afifa, Ketua Institut Peradaban Aceh menyatakan bahwa beberapa kawan bertanya baik melalui media sosial atau secara langsung kepadanya soal kedudukan dan sistem Kerajaan Aceh Darussalam, apakah diwarisi atau berjalan sesuai dengan aturan Kerajaan. Dan, bagaimana aturannya? Tulisan ini mungkin sedikit panjang, dan mencoba menjawab hal dimaksud.
(1) Geuchik, Waki Geuchik (Imum Meunasah), Tuha Peut yang berjumlah tujuh orang pada tiap-tiap kampun di seluruh Aceh (2) Seluruh Imum Mukim (3) Seluruh Hulubalang pada tiap-tiap daerah (4) Qadhi Malikul Adil (5) Syaikhul Islam, Imam
Sebagaimana yang tertulis dalam sejarah bahwa, sebelum dikenal dengan sebutan Meulaboh, dahulunya kawasan tanjung ini bernama Pasi Karam. Penyebutan Meulaboh diduga kuat terkait dengan letaknya yang berdekatan dengan laut sehingga menjadikannya sebagai kawasan pelabuhan yang strategis.
Babad Diponegoro memiliki pandangan tersendiri tentang hubungan antara Mataram dan kompeni atau VOC. Dalam Babad Diponegoro jilid 2 halaman 6 disebutkan bahwa serangan Mataram ke Jakarta atau Betawi dimenangkan oleh pasukan Mataram. Pasukan Mataram hanya meminta agar pasukan VOC atau Gubernur Jenderal memberikan upeti kepada pasukan Mataram.
Muncullah cerita baru tentang pasukan Diponegoro. Salah satu cerita yang kemudian melahirkan folklor tentang Pesarean Gunung Kawi yang di dalamnya dimakamkan Kyai Zakaria dan pengikutnya. Pesarean Gunung Kawi terkenal sebagai tempat untuk mencari penglarisan dengan memohon berkah kepada yang dimakamkan di tempat tersebut.
Setelah Syeikh Abdurrauf wafat pada malam Senin tanggal 23 Syawal 1106 H (1695M), ketegangan kembali muncul mengenai struktur pemerintahan Aceh di bawah pemerintahan ratu, yang telah berlangsung selama 54 tahun sejak Safiatuddin Syah (1641-1675M).
Samalanga dan Batee Iliek #2: Menelusuri Kerajaan Abad XIX
Hal mengejutkan disampaikan Presiden AS Donald Trump di depan peserta aksi “Make America Great Again” di Southaven, Mississippi, pada Selasa (2/10/18).
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan protes keras campur tangan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia Osamah Muhammad Al-Suaib atas dinamika politik dalam negeri Indonesia
PBNU juga meminta memulangkan Dubes Kerjaan Arab Saudi ke negaranya sebagai bagian dari sanksi atas tindakannya yang gegabah dengan mencampurkan urusan politik Negara Indonesia.
Dinar dan dirham memiliki sejarah yang kaya dan panjang, bermula dari masa keemasan Kekhalifahan Umayyah pada abad ke-7 Masehi. Pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan, dinar emas dan dirham perak diperkenalkan sebagai mata uang resmi Kekhalifahan Umayyah.
Beberapa di antaranya bahkan menjadi ujung tombak pariwisata Indonesia seperti Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Candi-candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta kebanyakan adalah peninggalan kerajaan Mataram Kuno.
Menurut J.L. Moens, kata Pasai berasal dari istilah Parsi yang diucapkan menurut logat setempat sebagai Pa’Se. Dengan catatan bahwa sudah semenjak abad ke VII M, saudagar-saudagar bangsa Arab dan
Situs yang ditemukan berusia 400 hingga 900 tahun yang lalu. Situs ini diduga kuat merupakan pemukiman penduduk kerajaan Majapahit pada abad ke 10 hingga 15.
mengobarkan semangat perang dan begitu kuatnya solidaritas antara mereka untuk menyerbu Timur Tengah maka orang-orang Islam pun tak mau kalah, mereka melakukan hal yang sama di benua timur
Dari keturunan mereka lahir raja-raja dan sultan di Trengganu, Johor, Riau Lingga, dan Pahang
Sekarang Bahrain ingin mengajak Nahdlatul Ulama jalan bareng untuk agenda-agenda Perdamaian Dunia.
Tapi setiap hari ada yang berziarah,” kata Mahmud warga sekitar makam Sultan Malikussaleh Jika pada saat hari-hari biasa, makam sultan yang terletak di desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Pihak Kesultanan Cirebon meminta kepada pemerintah Kerjaaan Belanda untuk juga mengembalikan Dwaja (sebuah bendera Kesultanan Cirebon yang juga tersimpan di Belanda sejak 500 tahun lalu). Dwaja ini, konon terbuat dari kain warung dan bergambar rajah bertuliskan huruf Arab.
Duta Besar (Dubes) Pelayan Dua Kota Suci untuk Republik Indonesia, Essam bin Ahmed Abid Althaqafi melalui surat mengklarifikasi perihal munculnya mis-informasi pemberitaan di media massa yang cenderung memberitakan bahwa Indonesia tidak memperoleh kuota Haji 2021.
Harya Penangsang oleh Shashangka dianggap sebagai pelanjut kerja ‘purifikasi’ Sultan Trenggono dan Raden Patah sebagai Tionghua Muslim pemimpin Kerajaan Demak. Kerajaan yang disebut oleh Shashangka pernah menyerang kampung-kampung pedalaman Jawa dengan semangat pemurnian berikut kerja besarnya menggulingkan Kerajaan Majapahit.
Demak adalah kesultanan Islam pertama di pulau Jawa. Sebelum berdirinya Kesultanan Demak, beberapa pelabuhan perdagangan Islam telah dikembangkan di Jawa, seperti Jepara, Tuban dan Gresik,
Sultan Hamengku Buwono IX merupakan Sultan yang paling dekat dengan masyarakat Indonesia modern. Betapa tidak, masa pemerintahan beliau merupakan masa transisi Indonesia dari era kolonial ke era kemerdekaan.
Abdurrahim Izuddin dalam buku Mbah Jabbar: Leluhur dan Dzuriyyahnya (2009) menyatakan bahwa Mbah Jabbar atau Syekh Abdul Jabbar nama aslinya adalah Pangeran Kusumoyudo.
Masa anak-anak Nyai Rara Santang dihabiskan di Istana Galuh Kawali, akan tetapi setelah ayahnya diangkat menjadi Raja seluruh tanah Sunda, beliau kemudian hijrah ke Istana baru Kerajaan Pajajaran di Pakwan. Istana baru tersebut dikenal dalam sejarah dengan nama Istana Sang Bhima Narayan.
Mitos tentang benua Atlantis tidak pernah surut dibahas oleh masyarakat dari masa ke masa. Atlantis sendiri adalah kota legendaris yang digambarkan dalam karya filsuf Yunani Plato (sekitar 429-347 SM). Kisah Atlantis pertama kali muncul dalam buku Timaeus dan Critias yang terbit pada 347 SM, buku-buku itu dibuat oleh seorang filsuf dan matematikawan Yunani, yang bernama Plato.
Salah satu karya Plato berjudul Timaeus Critias yang menceritakan perihal kerajaan Atlantis hingga kini terus mendapat perhatian dan perdebatan dari berbagai kalangan, baik dari kalangan antropologi, geografi, dan para pakar lainnya, bahkan beberapa kalangan menyebut karya yang berbicara Atlantis ini adalah sebuah mitologi yang sengaja dirancang oleh Plato.