Setiap manusia tentu menghadapi masalah dalam hidupnya. Tidak jarang berbagai permasalahan hidup yang dihadapi tersebut kerap membuat hati menjadi gelisah dan tidak tenang.
“Tidaklah seorang Mukmin bertakziyah kepada saudaranya yang terkena musibah kecuali Allah akan memakaikan pakaian kemuliaan kepadanya di Hari Kiamat.” (HR. Ibnu Majah)
KH Sya’roni Ahmadi Kudus Hafizhahullah memberikan beberapa ijazah, yakni ijazah doa ketenangan hati, ijazah doa agar diberi rizki yang luas, ijazah doa kerukunan keluarga, dan ijazah doa saat menghadapi kesulitan.
Prof. Quraish Shihab menerangkan, bahwa jika kita menemukan pasangan suami istri yang tidak harmonis hubungan mereka, itu bukan berarti bahwa semua pasangan mengalami hal serupa. Sungguh masih banyak suami istri yang hidup bahagia.
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka ia akan mendapat satu kebaikan dan dari satu kebaikan itu berlipat menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi)
Diri Kita dalah kumpulan makhluk-makhluk yang bersifat materi dan non materi. Secara materi diri kita adalah benih yang muncul dari orang tua kita, benih tadi juga mengandung sifat hewani dan nabati, artinya di dalam pembentukan tulang, darah dan daging pada diri ini di dapat dari saripati mahluk lain.
Ada doa dahsyat yang insya Allah dijamin ampuh bagi yang resah. Kandungan doa ini bukan sekadar kata-kata, sebab ini dari Rasulullah SAW. Dalam tulisan ini akan diuraikan tiga kandungan utama terkait doa dari Rasulullah yang harus kita resapi agar dapat mengatasi kegalauan hidup.
Dalam setiap perjalanannya, Peter Sanders sering menceritakan sebuah kisah dari wali yang bernama Habib Ahmad Masyhur bin Thaha al-Haddad. Beliau merupakan waliyullah yang sangat masyhur dan dinarasikan pula oleh Peter dalam bukunya
Ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan dalam hidup yang terasa berat dihadapi. Dengan jiwa yang tenang, kehidupan ini dapat dijalani secara teratur dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.
Penjelasan tentang jumlah cabang keimanan, yang paling utama dan yang paling rendah, dan keutamaan malu
Keutamaan orang-orang yang beriman dan keutamaan orang-orang Yaman
Keutamaan orang-orang yang beriman dan keutamaan orang-orang Yaman
Dulu, kami adalah para penempuh jalan sunyi. Menenteng buku Iqra’ lusuh, menembus malam yang merangkak dari senja. Dengan membawa obor kami membelah pekat menuju ke sebuah tempat di mana kami mendaras kitab pada para kyai.