LADUNI.ID, Jakarta – Menurut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang terlibat dalam perang saudara di Yaman “tidak tahu bagaimana menggunakan” bom buatan AS ketika mereka meledakkan sebuah bus sekolah yang menewaskan puluhan anak kecil Yaman pada Agustus lalu.
Guardian mengabarkan bahwa kini ada 40 persen serdadu terdiri dari anak-anak. Bagaimana bisa?
Menurut penyelidikan Amnesty International menyebutkan bahwa sejak terjadinya serangan udara dan artileri Amerika, Inggris dan Prancis terhadap ISIS di Raqqa, Suriah, telah mengakibatkan meninggalnya 1.600 warga sipil.
Ungkapan "misi merayap" mungkin hampir ditemukan dengan mempertimbangkan Koalisi Global.