Peristiwa tersebut mengakibatkan sedikitnya 18 orang meninggal dan puluhan orang lainnya. Sampai saat ini, ada 34 orang yang berhasil diselamatkan dari hantaman banjir.
NU Peduli Banjir 2020 yang diinisiasi PP LAZISNU melalui Santri Siaga Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) DKI Jakarta langsung merespon banjir yang melanda Ibukota DKI Jakarta dengan mendirikan 6 Pos Peduli Banjir.
Kondisi banjir yang melanda DKI Jakarta dan daerah di sekitarnya kadang membuat korban terdampak mengalami kesulitan untuk melaksanakan shalat lima waktu. Meski begitu, sebagai umat Islam harus tetap melaksanakn shalat karena hukumnya adalah wajib.
Pengurus Wilayah GP Ansor Kalimantan Selatan (PW GP Ansor Kalsel) gerak cepat merespons peristiwa banjir besar yang mengguyur wilayah Kalsel dengan membuka posko banjir di berbagai tempat.
Pengurus NU dan Warga NU di Jakarta Timur (Jaktim) melakukan iuran untuk membantu para korban banjir yang terjadi di beberapa daerah di Jakarta Timur.
pondok pesantren menyalurkan sejumlah bantuan berupa uang dan pakaian layak pakai guna meringankan beban orangtua santri yang terdampak banjir di Kabupaten Karawang.