Ini mirip teori Geosentris-nya Claudius Ptolomeus sebelum akhirnya dibantah oleh Nicolas Copernicus. Kaitannya?
"Setiap hari dalam hidup saya adalah bagian terberat sekaligus terbaik dalam hidup saya. Selalu ada yin dan yang. Kalau tak ada keduanya, saya tak akan ada di sini, dan orang lain juga. Saya mengatasinya dengan berdoa kepada Tuhan."
Bagaimana rasanya menjadi poliglot, manusia yang menguasai banyak bahasa dan alfabet dunia? Tanyakan ini kepada Kiai Ahmad Yazid.