Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyyah (MTs. Salafiyah Syafi'iyah), unit sekolah tertua di Tebuireng, berdiri pada masa kepemimpinan Kiai Abdul Wahid Hasyim dan mendapat pengakuan formal pada tahun 1951 di masa kepemimpinan Kiai Abdul Karim Hasyim.
Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah (MASS) Tebuireng merupakan unit pendidikan formal tertua nomor dua (setelah MTs) yang berada di bawah naungan Yayasan Hasyim Asy’ari. Ide awal pendirian madrasah ini sudah dimulai sejak masa kepemimpinan KH. Hasyim Asy’ari
Aliyah (MA): Pendidikan dengan memakai kurikulum DEPAG dan dipadu kurikulum Madrasatul Qur an. Dengan penekanan pengetahuan yang berhubungan dengan ‘Ulum al-Qur an dan hokum Islam.
Seiringan dengan perubahan kurikulum pendidikan nasional, maka Madrasah Aliyah membuka program baru yaitu program jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan status akreditasi Madrasah Aliyah (Diakui) sekaligus ada perubahan nama menjadi “Perguruan Mu’allimat”.
Kedok yang paling aman untuk penyebaran paham Wahabi dan Khawarij adalah dengan mendirikan rumah-rumah Tahfidz. Meski tidak semua Rumah Tahfidz itu milik Wahabi atau Khawarij, tapi tidak sedikit yang memang digunakan untuk menyebarkan ajaran Wahabi.