KH. Maimoen Zubair adalah putra pertama dari KH. Zubair. Dilahirkan di Karang Mangu Sarang hari Kamis Legi bulan Sya'ban tahun 1347 H atau 1348 H atau 28 Oktober 1928.
Saya merasa gembira sekali dan bersyukur kepada Allah atas terlaksananya pertemuan hari ini yaitu Rapat Pleno PBNU yang lengkap dengan mengundang seluruh jajaran PBNU yang menentukan apa yang ada padanya.
LADUNI.ID, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) tidak lupa turut mendoakan Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair.
Ayahanda beliau, Kyai Zubair, adalah murid Syaikh Sa’id Al-Yamani serta Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky.
Saat kemarin menghantarkan Syaikhna Dr. Abdun Nashir al-Malibari sowan ke Sarang, ada minimal empat dawuh Mbah Maimun yang sangat berkesan bagi saya. Empat dawuh itu menunjukkan begitu "sundul langit"nya ketawadlu'an KH. Maimun. Empat dawuh keluar dari lisan mulia beliau dengan alami tanpa ada sedikitpun takalluf (paksaan). Berikut adalah dawuh-dawuh Mbah Mun
Walau hanya 40 harian saya mondok posoan di tempat Mbah Yai Maimoen Zubair Sarang waktu ngaji kitab as-Syifa. Hati ini tidak akan pernah mampu memungkiri bahwa Beliau Alim, Allamah, Mutabahhir; Ilmunya nyegoro.
Ada beberapa nasihat dari KH Maimoen Zubair atau mbak Moen yang dapat kita renungkan. Apa itu?
KH Maimoen Zubair pernah memberi dawuh prihal memilih seorang istri. Bagaimana dawuhnya?
Mbah Moen selalu memberikan pesan yang indah dan berguna bagi kehidupan. Seperti 6 pesan indah ini.
Etika Pejabat Negara dalam Penyelenggaraan Pemerintahan memiliki peran yang Penting sebagai pedoman berperilaku yang baik dalam menjalankan Tugasnya. Hal ini telah diatur dalam TAP MPR RI No. VI Tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
Ini adalah 28 dawuh KH Maimoen Zubair, apa saja itu?
KH. Maimoen Zubair dawuh, “Titeni yo Cung, angger wulan April kok nyekel duwit, alamat setahun...."
Mbah Maimoen itu badannya mirip Mbah Ahmad bin Syuaib. Karena apa?
Saat ngaji kitab Tanbihul Mughtarrin, di dalamnya sering kali imam as-Syaroni mengkritik orang-orang yang merasa bahwa mereka adalah penerus ulama salaf, dengan banyak sekali kritikan.
Tawasul inilah yang dibaca Mbah Moen hingga mengeluarkan air mata.
KH Maimoen Zubair memiliki tiga murid yang sangat istimewa. Siapa ketiga murid tersebut. Simak di sini...
KH Maimoen Zubair telah wafat di Kota Mekah, hari ini, Selasa (6/8). Semoga almarhum khusnul khotimah. Aamiin...
Pihak keluarga almarhum Mbah Moen berpesan agar foto-foto jenazah almarhum tidak disebar.
Seorang ulama Mesir, Syeikh Yusri pernah bercerita tentang KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
Gus Yahya mengatakan bahwa wafatnya Mbah Moen, membuat dunia telah kehilangan pengayoman rohani.
KH Maimoen Zubair pernah dawuh dan minta supaya didoakan wafat pada hari Selasa dan wafat di Kota Mekah. Subhanallah...
Dalam akun Facebooknya, KH. Taj Yasin Maimoen, putra KH. Maimoen Zubair menulis sebuah status tentang tanda-tanda yang tak biasa dari Mbah Moen (sapaan akrab KH. Maimoen Zubair).
Gus Ulil Abshar Abdalla memberikan kesan tentang Mbah Maimoen Zubair. Berikut kesan-kesan Gus Ulil.
Berikut adalah sebagian nasihat Mbah Maimoen Zubair yang patut kita teladani:
Pemimpin doa dalam pemakaman KH. Maimoen Zubair bukan Habib Rizieq
Ini adalah kesaksian Gus Zaki (cucu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari) mengenai Kiai Maimoen Zubair.
Sosok Kiai Maimun Zubair adalah sosok kiai sekaligus ulama NU yang benar-benar mencintai Tanah Air, Indonesia Raya.
Maka wajib bagi kita untuk mengetahui, bahwa kematian orang alim adalah kegelapan bagi agama, kegelapan bagi islam, tidak ada yang bisa menghalanginya kecuali sang pencipta, dan tidak ada kematian yang paling mudah kecuali kematian orang alim, dan Allah telah memilih beliau (kiai Maimun Zubair) di dalam akhir hayatnya, wafat dalam keadaan mulia
- Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Mempawah (PCNU), pengurus Cabang GP Ansor, PC PMII Raya, Banom-Banom NU, Mempawah dan Pengurus Rayon Opu Daeng Manambon (PR ODM) beserta seluruh kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Mempawah, turut berduka cita yang sangat mendalam atas wafatnya Tokoh Nahdlatul Ulama
Usia KH Maimoen Zubair memang sudah sepuh. Sembilan puluh tahun adalah usia yang panjang. Namun tetap saja berita wafatnya beliau di tanah suci Mekkah menghentak kesadaran kita. Smartphone saya tak berhenti menerima pesan, baik lewat jalur pribadi maupun Whatsapp group,
Setidaknya tiga kali saya mendapat kesempat berharga bisa khidmah kepada KH. Maimoen Zubair, tiap kali beliau ke Mesir. Dalam ziarah ketiga tahun 2005, saya mengagendakan untuk beliau berziarah wisata ke Luxor dan Aswan didampingi Ibu Nyai Heni Maryam.
Pria kelahiran Rembang 28 Oktober 1928 ini seperti telah banyak diketahui, merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Mbah Moen juga sesepuh yang sangat dihormati di kalangan Nahdliyyin dan juga bangsa Indonesia.
Kenang 7 Hari Pasca Wafatnya Mbah Moen, Nusron Wahid Sampaikan 2 Pesan
Kami mengenal sosok Syaikh Maemun Zubair dari tuturan keluarga di Pesantren Tsamrotur Roudloh, Tegalsari, Banyuwangi, asuhan KH. Nuruddin Qosim, kakak ibu kami. Ketika itu, pertengahan tahun 90-an, kerap disebut-sebut bahwa Syaikh Maemun adalah ulama yang ahli fatwa,
Pelantun lagu religi, Haddad Alwi memberikan pernyataan tentang peristiwa penurunan dari panggung saat akan bershalawat di Sukabumi.
Hidup di dunia ini sebenarnya tidak perlu menginginkan banyak hal, melainkan cukup hanya empat saja. Hal ini seperti yang didauhkan oleh KH Maimoen Zubair sebagai berikut.
Cucu Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, Syekh Muhammad Fadhil Al-Jilani memperlihatkan kepada Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon KH Muhammad Musthofa Aqil Siroj kain kiswah ka’bah.
Gus Robah yang menancapkan lidi di pinggir laut yang jaraknya ratusan meter, seketika di ketahui oleh si Mbah Yai Maimoen, lalu di tegur.
Masih ada orang mempertanyakan, untuk apa gunanya Banser? Kenapa Banser selalu berjaga-jaga saat seorang kiai berceramah di panggung menyampaikan mau’idzoh dan ceramahnya?
KH. Maimoen Zubair adalah putra pertama dari KH. Zubair. Dilahirkan di Karang Mangu Sarang hari Kamis Legi bulan Sya'ban tahun 1347 H atau 1348 H atau 28 Oktober 1928.
Menurut Mbah Kiai Maimoen Zubair atau Moen Allahummaghfirlahu, lafadz الله terdiri atas empat huruf, yakni alif (ا), lam (ل), lam (ل), dan ha (هـ). Tidak ada satupun yang sama dengan Allah, begitu juga tidak ada nama yang sama dengan Allah.
Pernah pada suatu malam Idul Fitri, Syaikhona Maimoen Zubair sama sekali tidak mempunyai beras untuk digunakan sebagai zakat fitrah dan bahkan tidak mempunyai uang sedikit pun untuk membeli sekedar untuk jajan Idul Fitri, sedangkan waktu itu putra-putri beliau masih kecil-kecil.
Ketika keluar dari rumah Mbah Maimoen, Habib Mundzir berjalan mundur dengan pelan, tak mau membelakangi Mbah Maimeon,
KH. Maimoen Zubair memberikan nasihat kepada para santri agar Hari Santri Nasional bukan cuma sekedar perayaan, tapi bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme, menumbuhkan rasa kesantrian.
KH. Maimoen Zubair or who is ussualy called Mbah Moen is the first son of Kiai Zubair dahlan and Nyai Mahmudah couple. He was born in Karang Mangu Sarang on Thursday mont of Sha’ban 1347 H or 1348 H or October, 28 1928.
Suatu hari, cucu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Syekh Fadil Al-Jailani menjelaskan tentang ciri kewalian KH Maimoen Zubair (Mbah Moen). Hal tersebut sebagaimana mengutip dawuh Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab Nahrul Qadiriyah, Syekh Fadil mengatakan, ada lima sifat para wali, dimana kelima sifat ini melekat pada diri Mbah Moen.
Sekitar empat tahun yang lalu, saya sowan ke Syaikhina KH. Maimoen Zubair. Ada seorang yang sowan juga, minta restu mau buat pondok. Saya kurang tahu persis apakah orang tersebut alumni atau bukan.
Orang itu bisa ikut tertular hal baik tergantung seberapa senangnya terhadap hal itu. Mbah kung (KH. Maimoen Zubair), dulu pernah ziarah di makamnya Imam Syadzily.
Inilah nasihat pernikahan dari Mbah Maimoen Zubair.
Abah Habib Luthfi, pernah dawuh bahwa "Sewilayah tiga Cirebon iku (Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka) Wali Mastur neng Cirebon iku akeh pisan, blaratan, ora keitungan lan kabeh due tugas masing-masing go jaga wilayah Jawa iki,"
Tiga nasehat penting KH Maimoen Zubair di atas seyogianya diperhatikan dan dihayati benar-benar oleh kaum jomblo yang masih banyak pertimbangan yang memperlambat menikah. Jika diniati ittiba’i sunnatirrasul (mengikuti sunnah Nabi), maka keberkahan dan kemuliaan hidup akan digapai dunia-akhirat.
Laduni.ID Kairo - Dalam foto tersebut terlihat bahwa Syaikhona Maimoen Zubair sedang membaca Al-Qur'an dekat Maqbaroh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di Komplek Masjid Nabawi.
Pernah pada suatu malam Idul Fitri, Syaikhona Maimoen Zubair sama sekali tidak mempunyai beras untuk digunakan sebagai zakat fitrah dan bahkan tidak mempunyai uang sedikit pun untuk membeli sekedar untuk jajan Idul Fitri, sedangkan waktu itu putra-putri beliau masih kecil-kecil.
Tidak ada satu manusia pun yang tidak ingin menjalani hidup yang mudah, berkah, dan diberi kelimpahan nikmat oleh Allah SWT, terlebih bagi mereka yang saat ini sedang mengarungi bahtera rumah tangga
Dikisahkan, Al Habib Husain Alydrus Pethekan Semarang saat itu beliau berusia 60 tahun dan belum menikah, beliau masih memutuskan untuk tetap sendiri sampai pada tahun 1985, ketika beliau menghadiri undangan Aqdun Nikah di rumah KH. Muhajir Madad Salim, Di Demak Jawa Tengah. Saat itu keluarga Kyai Muhajir sedang menikahkan kakak tertuanya.
Saya percaya bahwa Mbah Moen ini adalah ulama yang thariqah utamanya adalah ngaji dan mendidik santri (ta'lim wa ta'allum), meskipun saya pernah mendengar beliau ambil wirid thariqah Qadiriyah-Naqsyabandiyah dari Mbah Romli Tamim, khabar lain mengatakan beliau juga mengambil ijazah wirid thariqah dari masyayikh berbagai thariqah di Mekkah, Mesir dan Syria
Kemasyhuran sosok KH. Maimoen Zubair tidak hanya di dalam negeri, kealiman beliau juga diakui dan dihormati oleh ulama dunia, tak terkecuali Guru Besar Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Al Alim Allamah Syekh Prof. Dr. Fathi Abdurrahman Hijazi Al Azhari An Naqsyabandy, seorang sufi besar, ahli al-Quran, dan pakar bahasa yang rutin mengajarkan kitab-kitab lughah di Masjid Al Azhar, Mesir
Ketika hendak ditawari gelar Doktor Honoris Causa (DR), Mbah Moen dengan penuh santun menyahutnya, “Biarlah ada Kiai yang seperti saya, yang pekerjaannya hanya mengaji.”
KH. Maimoen Zubair selalu menjadi rujukan terkait permasalahan agama, selain itu peran beliau dalam keluarga dan pendidikan berhasil membentuk generasi penerus yang memiliki akhlak mulia
Menurut informasi, makam Mbah Moen tahun ini, 2023 telah memasuki tahun keempat dan akan dilakukan pembongkaran untuk selanjutnya dipindahkan. Namun, subhanallah, jenazah KH. Maimoen Zubair dipastikan masih utuh dan tidak jadi dilaksanakan pemindahan.
KH. Anis Mansur Arsyad dilahirkan pada tanggal 10 Juni 1964 M, lahir di Buntet Pesantren Cirebon yang merupakan anak kedua dari pernikahan Kyai Arsyad Ilyas dengan Nyai Sa‘diyah.
Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.
Einer der berühmten indonesischen Ulama ist KH. Maimun Zubair oder besser bekannt unter dem Namen Mbah Moen. Er ist dafür bekannt, dass er einen genialen Verstand hat, charismatisch ist und seinen Schülern außergewöhnliches Wissen und Moral vermitteln kann.
İbadet ve dua, özellikle ilahi güce inanan dindar insanlar için insan hayatının önemli bir parçasıdır. Dua, yüce niteliklere sahip olan Allah'ın yardımına olan inançla çeşitli sorunların çözümünde bir araç olarak hizmet eder.
Поклонение и молитва являются важными частями жизни человека, особенно для религиозных людей, которые верят в божественную силу. Молитва служит инструментом для решения различных проблем с верой в помощь Аллаха, который обладает благородными качествами.
ティム・ラドゥニ(ジャカルタ) - 礼拝と祈りは、特に神の力を信じる宗教家にとって、人間生活の重要な一部である。祈りは、崇高な資質を持つアッラーの助けを信じて、様々な問題を解決するための道具として役立つ。例えば、借金の返済、糧の拡大、救済、伴侶の獲得、問題解決の容易さ、敬虔な子供の獲得、円満な家庭の実現、指導者の選択などである。
العبادة والدعاء جزءان حيويان من حياة الإنسان، خاصة للأشخاص المتدينين الذين يؤمنون بالقوة الإلهية. يعمل الدعاء كوسيلة للمساعدة في حل مختلف القضايا مع الإيمان بمساعدة الله سبحانه وتعالى الذي له صفات جليلة