Kemarin Kiai yang menulis kitab "al-Muqtathofat" dan diterbitkan Penerbit Muara Progresif ini ditahbiskan sebagai Ketua Tanfidziyah NU Jatim periode 2018-2023
Islam Nusantara dalam Bahasa Arab adalah "Tarkib Idhofah bi Ma'na Fi" yaitu Jenis Idofah (gabungan dua Isim) yang di dalamnya terdapat makna "di". Contoh...
Bertakbirlah sekencang-kencangnya di sepanjang kerumunan, maka kau akan dianggap sebagai kekasih Tuhan.
Selain dilakukan ikrar, semua pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) diingatkan untuk tetap setia kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tugas pengelola media NU adalah untuk menyapa mereka dengan isi siaran Aswaja an-Nahdliyah.
Kiai Marzuki Mustamar mengingatkan agar jangan sampai lupa diri dan mencampakkan begitu saja para kiai-kiai atau ustad yang telah mendidik kita sejak kecil
KH Marzuki Mustamar Ijazahkan Kitab Al Muqtathafat Li Ahl Al-Bidayat pada Warga Nahdliyin Depok
KH Marzuki Mustamar jelaskan konsistensi kitab rujukan NU. Apa saja kitab itu?
Kiai Marzuki Mustamar menegaskan bahwa NU adalah organisasi yang paling amanah. Kenapa demikian?
PWNU Jawa Timur mengimbau berbagai hal terkait dengan bulan suci Ramadhan 1440 H. Apa saja itu?
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur, KH Drs Marzuki Mustamar meraih penghargaan Vision of Peace Awards yang berpusat di Amerika. Penghargaan tersebut diberikan oleh Founder Vision of Peace Awards Indonesia (VPAI), Demien Dematra, di Universitaa Muhammadiyah Malang (UMM) pada Selasa (28/1) lalu.
Kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk tidak mengambil kebijakan lockdown sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 di Indonesia, mendapat aprisiasi dari Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.
Dalam fikih, terdapat tata cara yang perlu diperhatikan terutama terkait dengan penyaluran daging kurban yang juga harus sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh fikih kita.
Seingat saya, dua kali Habib Muhammad Quraish Shihab enggan menjawab pertanyaan.
Itu bukan beda syariatnya, tapi beda tradisi. Tolong para hadirin, jadi nggak perlu lah kita itu kafir-kafiran perkara (tradisi)
Kapan persisnya waktu yang tepat untuk menikah. Apakah setelah berusia di atas 20 tahun? Ataukah setelah selesai menempuh masa pendidikan tinggi? Lalu, kapan pula seseorang itu dikatakan matang dan siap (mental, fisik, ilmu) untuk melanjutkan fase kehidupan menjalani biduk rumah tangga?