Di tengah perjalanan pulang, lagi-lagi santrinya mbah Arwani nggerundel di dalam hati, “Wah, tuan rumah ini kurang ajar sekali, masa Mbah Arwani tidak dikasih pesangon”
Dengan bergegas Mbah Arwani pun menyanggupi permintaan gurunya itu. Dalam sekejap, setelah Mbah Arwani keluar dari kamar tempat gurunya dirawat, Mbah Arwani langsung tiba di Kota Madinah Al-Munawwarah.
Rokok yang dikasih Mbah Arwani ke Tamunya tidak habis-habis padahal 1 hari menghabiskan 6 batang rokok.
Dalam perjalanan, Kiai Manshur melihat sebuah peristiwa kecelakaan, ternyata yang kecelakaan adalah bus yang tadi hampir dinaiki dirinya dan gurunya itu. Dalam hati, Kiai Manshur berujar, “Ternyata Mbah Yai Arwani melihat kejadian sebelum kejadian itu terjadi.”
KH. Manshur bin Hadi Popongan, Klaten adalah guru Thariqahnya Mbah Arwani. Saat Mbah Manshur dirawat di sebuah Rumah Sakit di Kota Solo, Mbah Arwani menjenguk gurunya itu.
KH. M. Arwani Amin Said atau biasa yang dikenal dengan Mbah Arwani Kudus merupakan seorang yang Alim ‘Allamah. Sejak kecil beliau juga dikenal sebagai pribadi yang santun dan cerdas, sehingga beliau mempunyai keistimewaan dibanding dengan teman-teman sebaya beliau.