Siapa yang tidak kenal Hadratusy Syeikh Hasyim Asyari, terlebih kalau ia bagian dari nahdliyyin. Beliau adalah pendiri Nahdlatul Ulama yaitu sebuah organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. Beliau merupakan putra dari pasangan Kyai Asyari dan Halimah, Ayahnya Kyai Asyari merupakan seorang pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang.
Agar rizqi kita banyak lagi barokah, selalu melimpah,bagai hujan deras..! Setiap amalan dari guru-guru kita, sebaiknya dilakukan secara istiqomah untuk sebuah kesuksesan atau keberhasilan.
Jika diurutkan, tidak ada NU-nya mbah Hasyim, bahkan di zaman mbah Hasyim sendiri. Kenapa?
Tahukah Anda bahwa NU itu lahir atas petunjuk dari langit? Apa buktinya?
Ini adalah cerita Kiai Marsudi Suhud tentang Ke-NU-an Habib Jindan. Bagaimana ceritanya?
Di antara elemen bangsa Indonesia yang tidak memiliki peran dan andil dalam usaha kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia itu hanya golongan pesantren khususnya NU
Cicit mbah Hasyim Asy’ari, Gus Zaki Hadzik, memposting status di akun facebook pribadinya, Agus M Zaki, dengan mengatakan bahwa sekarang ini banyak orang baik wafat. Postingan tersebut diupload pada Selasa (18/2) kemarin.
KH Mayor Mashudi beliau adalah seorang ulama sekaligus pejuang dan prasasti hidup dan saksi perjuangan bangsa Indonesia dari penjajah.
Siapa sih yang tak kenal Hadratussyaikh Mbah Hasyim Asy'ari, kakek Gus Dur, pendiri NU, dan "sumber" ilmu dari sejumlah kiai besar di Jawa itu?
Foto (di atas) asli Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy'ari bersama putera pertamanya, Abdullah (dipangku) dan keponakannya ketika menuntun ilmu di Makkah.
Dalam sebuah riwayat, KH. Muhammad Khozin, salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Siwalanpanji (Guru Mbah Hasyim Asy’ari) generasi ke-3, kira-kira tahun 1850-an. Beliau di kenal zahid (istiqamah dalam urusan ukhrowi) dan waro’ (hati-hati dalam hukum).
Hadratus Syaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, menurut Sayyid Muhammad Asad Shahab, bukan hanya sosok yang memiliki perhatian besar terhadap dunia perkembangan dakwah Islam dan juga perjuangan, tetapi juga sosok yang memiliki kecintaan tinggi terhadap dunia literatur dan pustaka.
Pada masa penjajahan dan awal kemerdekaan, KH. Abdullah Hadziq dikenal sebagai penggerak perjuangan NU