Saya khusnudhon Mbah Mangli ingin meluberkan berkah ilmunya kepada saya, karena... Simak kisahnya.
Mbah Manshur popongan Klaten Jawa Tengah Ulama Nahdlatul Ulama
Jika ada pertanyaan siapa warga Kabupaten Rembang yang layak dijuluki Raja Tato? Maka...
KH. Hasan Asy’ari/Mbah Mangli Ulama Nahdlatul Ulama Magelang Jawa Tengah
Kisah ketakdziman Abah Guru Sekumpul kepada Mbah Mangli
Entah itu ketika pas kebetulan temannya sedang mayoran, atau pun ketika hari sedang baik karena ada teman sekamar yang kiriman. Ia selalu menolak ketika ditawari makan tempe, meski hanya sepotong sehingga akhirnya teman-teman seperjuangannya mengira bahwa Kang Manab itu mengidap alergi pada makanan berbahan baku kedelai tersebut.
Ketika santrinya semakin banyak, KH. Manab Abd. Karim didatangi oleh utusan dari Magelang tempat kelahiran beliau yang meminta beliau untuk pulang ke Magelang dan mendirikan pesantren di sana serta disediakan masjid, rumah dan tanah yang bisa menunjang kehidupan beliau. Mbah kyai menyerahkan kepada Nyai Dlomroh binti KH. Sholeh untuk menjawabnya.
Support serta dukungan dari sang istri ini pula yang membentuk kepribadian Mbah Manab menjadi pribadi yang mulia.
KH. Muhammad Bahri atau biasa dikenal dengan nama KH. Hasan Asy’ari (Mbah Mangli) lahir di Kediri, Jawa Timur pada Jumat Legi, 17 Agustus 1945.