Suatu hari Kiai Soleh bersama Istri dan anak putrinya sowan menghadap Mbah Syaiban di kediamannya, Desa Wonorojo, Tamanrejo, Sukorejo, Kendal. Setelah lama bercengkerama, tak terasa adzan Maghrib berkumandang dan Kiai Soleh pun hendak melaksanakan sholat Maghrib bersama istrinya di Masjisld Baitul Muttaqin Wonorojo yang berada tepat di depan rumah Mbah Syaiban.
Sejarah akan tenggelam dalam bergulirnya waktu tanpa adanya bukti peninggalan, bukti peninggalan tersebut adalah saksi bisu atas terjadinya sebuah pristiwa di masa lampau. Tak heran jikalau benda-benda kuno, tapak tilas leluhur, dan warisan budaya dijaga dengan baik secara turun-temurun oleh setiap generasi-regenerasi demi menjaga utuhnya bukti sejarah.