Mbah Ud dan Gus Miek duduk bersila di atas kursi, kemudian dengan lantang keduanya membaca shalawat, dan keduanya saling berbahagia.
Kemarin-kemarin, kamu datang ke rumahku untuk meminta doa. Aku menyuruh seorang bocah untuk mendoakan kamu, Itulah Gus Miek. Jadi, siapa saja, termasuk kamu, bisa berkumpul dengan Gus Miek itu seperti mendapatkan Lailatul Qodar.