Orang tuanya tidak bekerja, serabutanlah, terus anak pertama dikirim ke pesantren Ploso, lho, kok rizqi jadi mudah. Anak kedua dipesantrenin lagi ke Sarang, malah tambah mudah rizqinya
Selamatan merupakan salah satu tradisi muslim suku Kokoda sebagaimana Tahlilan, Maulidan dan sejenisnya. Dan malam selepas Isya', waktu diselenggarakan acara sebagaimana yang diberitahukan pada saya sebelumnya, di rumah bapak Imam Hamzah Edoba masih lengang ketika saya datang
"Kamu harus mondok, nak. Biar bisa menjadi orang baik yang bermanfaat, bukan hanya untuk Islam tapi juga untuk Indonesia, negeri tercinta ini.
Hatim al-Asham, seorang wali agung suatu ketika ditanya oleh guru besarnya, Syekh Syaqiq al-Balkhy. “Sejak kapan kau belajar kepadaku di sini?”
Konon, ada santri yang ingin mondok ke Sukorejo karena tertarik pada dauh KHR. As'ad Syamsul Arifin. Dauh ini memang populer di tengah masyarakat terutama para santri senior.
Ada ungkapan dari kalangan orang tua kita bahwa di dunia ini hanya mondok, sementara kehidupan yang sesungguhnya adalah di akhirat.
Berikut ini adalah Pondok Pesantren NU yang dekat dengan kampus di Bandung dan sekitarnya.
Demi Allah, bukan Kami benci hingga membuangmu jauh ke pesantren. Bukan kami tak cinta wahai anak kesayanganku. Kami bahagia melihat tangismu hari ini saat kami tinggal pulang. Kelak suatu saat kau kan merindukan tangis perpisahan itu.
Kehadiran KH. Hasyim Asy’ari ke Pulau Madura yang kala itu masih sangat muda, bukan sekedar jalan-jalan menikmati Pulau Garam, namun niatnya untuk menimba ilmu di Demangan Barat Bangkalan Madura, di pondok Syaikhona Kholil Bangkalan. Namun, niat tulus KH. Hasyim Asy’ari kala itu tak disambut baik, malah mendapat pengusiran.
“Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orangtua harus berjuang lebih ikhlas, ikhlas, ikhlas,” pesan KH. Hasan Abdullah Sahal, pimpinan Pondok Gontor kepada para wali santri.