Mudik atau pulang kampung sudah menjadi tradisi masyarakat indonesia menjelang Hari raya idul fitri,saling berkunjung silaturrahim ke saudara handai dan taulan merupakan warisan tradisi yang sangat luhur yang perlu kita lestarikan.
Kemacetan merupakan hal yang paling ingin hindari saat mudik lebaran. Mempunyai aplikasi yang membantu menemani perjalanan kita saat mudik untuk menghindari kemacetan adalah hal yang wajar di era digital ini. Apalagi dalam aplikasi tersebut terdapat berbagai fitur semisal mencari titik pengisian bahan bakar, mencari rest area terdekat, mencari keberadaan ATM terdekat, dan lainnya.
Mudik lebaran hakikatnya adalah berkunjung kepada sanak famili khususnya jika orang tua masih hidup, bersua kembali dengan kawan di masa kecil, bertemu dengan tetangga di kampung. Mana dalilnya? Monggo dibaca pelan-pelan:
Sepertinya orang desa adalah kegelapan yang cercah cahaya tak bersinar, terangnya redup, tingkahnya kurang baik, bisa dibohongi, bloon. Lihatlah bagaimana sinetron berlagak, dengarlah percakapan orang-orang sok kota, selalu terselib bahasa "pantas orang desa".
Kita menyatakan diri beriman ketika kita telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan menghapal enam rukun iman. Itu sering kita pandang sudah cukup.
Mudik, itulah istilah yang paling populer saat ini. Berita dan kegiatan yang terkait dengan mudik menjadi informasi yang viral di banyak media. Bahkan "viral" dalam pikiran banyak orang, sehingga menjadi perhatian dan pilihan sikap untuk ramai-ramai "mudik" lebaran tahun ini.
Sebetulnya, pencerahan harapan dari Islam seperti itulah yang perlu kita aktualkan dalam prosesi Lebaran dengan tradisi mudiknya.
Setiap perantau sudah merencanakan jauh-jauh hari keberangkatan mereka termasuk transportasi dan akomodasi selama pulang kampung
Dalam rangka mewujudkan partisipasi masyarakat untuk membantu pemerintah dalam menangkal penyebaran virus corona atau Covid-19, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menyampaikan imbauan kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk tidak mudik ke kampung halaman selama masa pandemi Virus Corona.
Terdapat ragam kegiatan yang hanya ada ketika di bulan Ramadhan seperti berbagi makan sahur gratis, ngabuburit, berbagi takjil gratis, buka bersama, shalat Tarawih, khataman Al Qur’an, I'tikaf dan mudik
Sebentar lagi umat islam di seluruh dunia akan merayakan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa menahan diri dari lapar, dahaga dan kegiatan lain yang dilarang dilakukan selama bulan puasa. Hanya tinggal menghitung hari gema kalimat-kalimat Takbir, Tauhid dan Tahmid akan kita ucapkan dengan penuh rasa ikhlas.
Mudik bukan bayangan yang menyenangkan, tetapi anehnya di Indonesia mudik menjadi tradisi yang mengurat mengakar, dari masyarakat biasa, pengusaha sampai para pejabat negara