Keluarga Syekh Abdul Ghani pun mengalami dampaknya, sehingga mereka memutuskan untuk mengungsikan diri mencari tempat yang lebih aman.
Nama lengkap Nabi Khidir ditulis di kertas kemudian ditempel di dinding rumah atau toko/tempat usaha...
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang biasa disebut Guru Ijai atau Guru Sekumpul lahir pada malam Rabu 27 Muharram 1361 H atau bertepatan dengan 11 Februari 1942 M di Desa Tunggulirang Seberang, Martapura, Kalimantan Selatan.
Kisah karomah Guru Sekumpul (KH Muhammad Zaini Abdul Ghani) bukan saja masyhur di Kalimantan saja.
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari (akrab disapa Guru Sekumpul) dikenal luas karomah-karomahnya di Nusantara, bahkan sampai Timur Tengah.
Abah Guru KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul), memiliki banyak sekali karomah. Di antaranya adalah terdapat suatu peristiwa karomah dari Abah Guru Sekumpul ketika menurunkan hujan.
KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (biasa disapa Guru Ijai atau Abah Guru Sekumpul) mempunyai amaliyah wirid yang khusus yang beliau dapatkan dari guru-gurunya.
Syekh Zaini (abah guru sekumpul) dan putra pertama beliau Muhammad Amin Badali. KH Muhammad Amin Badali adalah putra pertama pasangan KH Muhammad Zaini Abdul Ghani (Guru Sekumpul) dan Ibu Hj Noor Laila binti H. Abdul Mu’in.
suatu malam ada beberapa orang mengendap-endap di luar rumah Tuan Guru Semman Mulia, berniat untuk mencuri ayam. Namun tiba-tiba terbukalah pintu rumah beliau, dan merekapun hendak lari. Tuan Guru Semman Mulia justru berkata; “Jangan mengambil yang masih hidup, di dalam rumah sudah kusediakan ayam yang sudah masak. Masuklah kalian semua!”
Apabila seseorang melakukan ibadah sunnah yang pernah dikerjakan oleh Rasululllah saw maka orang itu musyahadah (berhadap-hadapan) dengan Rasulullah saw.