Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro Nganjuk merupakan satu dari sekian PT Aktif di Negri Tercinta ini yang berupa Perguruan Tinggi, dinaungi oleh Dikti dan tercantum kedalam kopertis wilayah 1.
Sarip Tambak Oso adalah nama seorang pemuda kampung yang tinggal di wilayah Timur yaitu sekitaran sungai di dusun Tambak Oso sekarang berada di sekitaran Gedangan, Waru & Sedati Sidoarjo.
Banyak cerita mencengangkan dari Pangeran Diponegoro terutama kompilasi berhadapan dengan Belanda. Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari Sultan Hamengkubawana III. Sebagai sulung, ia sangat menentukan posisinya putra dari selir.
Komplek Makam Syeikh Muhammad Nasirin ( Mbah Singo Modo) berada di Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen
Makam KH. Nur Muhammad Ngadiwongso, Salaman, Magelang, Jawa Tengah
Pencarian makam Habib Alwi bin yahya di lakukan atas perintah Maulana Al habib muhammad lutfi bin hasyim bin yahya pekalongan.
Pihak Kesultanan Cirebon meminta kepada pemerintah Kerjaaan Belanda untuk juga mengembalikan Dwaja (sebuah bendera Kesultanan Cirebon yang juga tersimpan di Belanda sejak 500 tahun lalu). Dwaja ini, konon terbuat dari kain warung dan bergambar rajah bertuliskan huruf Arab.
Peter Carey menambahkan, meski wajah Diponegoro tak setampan Arjuna, kharismanya tak dianggap sebelah mata oleh orang-orang Jawa.
Sebagai seorang muslim dia sangat meneladani perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Sebagai seorang bangsawan, putra seorang raja, dia sangat memahami bagaimana selayaknya melindungi harkat dan martabat bangsanya
Kiai Imam Rozi adalah putra Kiai Maryani bin Kiai Wirononggo II bin Kiai Wirononggo I bin Kiai Singo Hadiwijoyo bin Kiai Tosari bin Kiai Ya’kub bin Kiai Ageng Kenongo. Ia lahir pada tahun 1801 M.