Penyebaran paham-paham kebangsaan, sebagai counter terhadap paham-paham Radikalisme dan Terorisme di Indonesia
Dalam rangka membentengi masjid dari paham radikal, Prof. Azyumardi Azra mendukung Kementerian Agama (Kemenag) mewajibkan ustadz atau penceramah disertifikasi terlebih dahulu. Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar masjid tidak menjadi tempat disebarkannya laham radikal agama.
Acara Seminar ini mengusung tema “Bergerak bersama, stop radiklaisasi” ini dihadiri oleh undangan dari berbagai unsur yakni Senior PMII , OKP, BEM perguruan tinggi hingga OSIS SMA sederajat yag ada di kota Sambas.
Radikalisme ada pada semua agama, tetapi dalam Islam, radikalisme atau fundamentalisme terbukti memainkan peran politik terpenting sejak abad ke-18 (Barber, 1995: 206).
Cita-cita mendirikan negara Islam belum redup dengan konsensus 1945. Empat tahun setelah proklamasi, SM Kartosoewirjo, bekas aktivis PSII yang bergabung ke Masyumi, memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam (DI)
Program Harbi Pohantun Ittehad-e Islami berhasil meluluskan 200 orang dari target 300, sebagian kelak menjadi tokoh-tokoh penting Jamaah Islamiyah, dan terlibat sejumlah aksi teror seperti Bom Natal dan Bom Kedutaan
Gus Dur tidak akan mengatasi kelompok garis keras dan kaum radikal tersebut dengan jalan kekerasan serupa dan militeristik. Kekerasan tidak akan dilawan dengan kekerasan yang sama
Saat Indonesia dirundung konflik komunal dan JI menemukan ladang jihad, di tubuh JI terjadi dinamika menyusul wafatnya Abdullah Sungkar, Amir JI yang disegani pada 20 Oktober 1999
Kemenag meminta kepada semua Mahasiswa mengambil peran sebagai penangkal tindakan intoleransi dan paham radikalisme
Angka radikalisme di Jawa Barat sangat tinggi khususnya di Kab. Bogor maka dari itu kader PMII harus mengetahui akan bahayanya radikalisme.
Krisis politik dan kemanusiaan yang bermula sejak 2011 telah meluluhlantakkan banyak negara Timur Tengah, seperti Libya, Tunisia, Yaman, dan Suriah.
Apel Akbar Hari Santri bertema Bersama Santri Damailah Negeri di adakan dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2018 di Kota Pekalongan Jawa Tengah yang dipusatkan di Lapangan Mataram, Senin (22/10) pagi.
LADUNI.ID, Madiun - KH Agus Mushoffa Izzuddin, Pengasuh Ponpes Al-Mujaddadiyyah, Demangan, Kota Madiun, mengingatkan pentingnya menjaga komunikasi dalam keluarga untuk mencegah terpaparnya generasi muda atau milenial dengan aliran radikal bahkan terorisme.
Jangan biarkan mereka terus menerus mereproduksi teologi kebencian untuk memporak-porandakan negeri damai yang diberkati Allah ini. Tugas kita berat, mereka sudah merambah kemana-mana.
LADUNI.ID, Jakarta – Azyumardi Azra, cendekiawan muslim Indonesia menerangkan bahwa kini posisi Pancasila sebagai dasar negara sedang mendapat tantangan serius. Hal ini terjadi terutama datang dari paham dan ideologi transnasional yang menyebarkan agama radikal di Indonesia.
Seminar tentang Literasi Digital untuk semua kalangan digelar BNPT bekerjasama dengan FKPT Provinsi Bali untuk mengurangi dampak konten negatif radikalisme dan terorisme yang beredar di masyarakat bali.
Pelatihan Kader Dasar (PKD) I se-Priangan Timur dan Dialog Publik digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, Jawa Barat. Acara ini berlangsung di gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Ciamis, Jumat (16/11).
NU harus lakukan pendekatan kepada generasi milenial yang saat ini rawan terpapar radikalisme. Mengapa demikian?
Sekjend ISNU mengatakan bahwa maraknya hoaks ada kaitannya dengan radikalisme. Mengapa demikian?
BEM Unej menggelar simposium kebangsaan untuk redam radikalisme. Bagaimana isinya?
KMNU punya tugas menangkal radikalisme di kampus. Kenapa begitu?
Kaum radikal merasa mendapat angin untuk menyudutkan NU dengan pendapat NU tentang warga negara non muslim. Seakan lebih faqih dari para kiai NU, kaum radikal mengkritisi hasil forum bahtsul masail NU. Forum ini forum ilmiah yang diikuti oleh para kiai yang sangat mumpuni ilmunya.
Madrasah kepulauan mengikuti Makesta di NU Sumenep untuk menyikapi radikalisme. Kenapa?
Nuansa dayah dengan tipe masih kuat dengan nilai syariat berbasis kearifan lokal ditambah dengan pengembangan nilai sufisme lewat realisasi tarekat tentunya itu sudah menjadi benteng yang kokoh membendung embrio radikalisme
Polri menjelaskan bahwa peran NU sangat besar dalam memberantas radikalisme dan terorisme. Kenapa?
“Radikalsime dan terorisme tidak hanya ada dalam agama tertentu," kata dosen UKI Angel Damayanti.
People power justru dipakai sebagai istilah yang menggambarkan tidak legowo. Mengapa?
Mapolsek Wonokromo diserang menunjukkan adanya sel radikalisme yang masih hidup.
Nasaruddin Umar menyitir hadits Nabi bahwa kita diutus hanya untuk menyempurnakan, bukan merusak.
Dalam rangka menindaklanjuti tertangkapnya dosen berinisial AB dalam kasus rencana kerusuhan.
Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj mengecam serangan yang dilakukan oleh radikalis kepada Menkopolhukam, Kamis (10/10) kemarin.
Adakah busana dan ciri fisik (cadar, celana cingkrang, dan jenggot) identik dengan radikalisme?
Hasil riset yang dilakukan beberapa lembaga yang menunjukkan bahwa kempus perguruan tinggi justru menjadi persemaian faham intoleransi karena penyalahgunaan fungsi rumah ibadah di dalamnya.
Radikalisme yang saat ini menjadi ancaman nyata bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sudah ada di lingkungan kampus.
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menyelenggarakan diskusi bertajuk “Perempuan Agen Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme” di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (8/10).
“Radikalisme memakan korban ulama Internasional, Syekh Adnan Afyouni, Mufti Damaskus Suriah. Beliau di antaranya yang mewanti-wanti agar Indonesia terus dijaga dari radikalisme yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan kemanusiaan,” ungkap Kang Taha (sapaan akrab Ahmad Muntaha AM), kepada Laduni.id, Jumat (23/10/2020).
Sejarah radikalisme dan terorisme yang tidak lepas dari sejarah kaum Khawarij di abad pertama umat Islam. Khawarij bentuk penyimpangan dari ajaran Islam.
Perang terhadap terorisme dan radikalisme bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan, dukungan dan peran serta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama melawan dan tidak memberikan ruang sedikitpun bagi bertumbuhnya radikalisme dan terorisme sejak dini harus dilakukan.
Polri melansir pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, sepasang suami-isteri, terafiliasi dengan JAD Organisasi ini didirikan oleh Aman Abdurrahman pada 2014. Dia alumni LIPIA, Jakarta.
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa radikalisme dan terorisme adalah benalu peradaban.
Jum’at waktu Subuh, 17 Ramadhan sekitar tahun 40 Hijriah, duka menyelimuti hati kaum muslimin. Bulan Ramadhan, dimana tidak diperbolehkan makan dan minum apalagi membunuh, justru menjadi petaka berdarah. Sebuah peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Abdurrahman bin Muljam Al Muradi kepada Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib.
Transnasional adalah kosakata yang belakangan ini semakin populer dan diperbincangkan dengan serius, bukan saja di Indonesia, melainkan juga di belahan dunia yang lain. Secara literal, ia berarti lintas nasional atau lintas kebangsaan.
Wadah Silaturrahim Khotib Indonesia (WASATHI) mengadakan Workshop Khotib Moderat 2021 dengan tema, “Penguatan Literasi Moderasi Islam Melalui Khotib Jum’at”.
Menurunnya semangat nasionalisme masyarakat Indonesia merupakan angin segar bagi para penyebar paham radikalisme, dengan begitu mereka akan mampu mewujudkan impiannya dengan mudah.
Radikalisme dan terorisme masih menjadi PR besar kita yang butuh perhatian ekstra. Kemarin (25/8) laman detik.com melansir laporan riset yang dilakukan oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).