Sepanjang tahun 2016-2018, K.H Ma'ruf Amin, selaku Rais Aam PBNU punya agenda tersendiri di berbagai daerah, untuk memimpin Halaqah Ulama yang dihelat PCNU-PCNU seluruh Indonesia.
Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU itu menyampaikan, “Kurangnya pelayanan kesehatan, pendidikan, itu minimal fardhu kifayah.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menetapkan Wakil Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar supaya menjalankan tugas-tugas Rais Aam PBNU.
Di kalangan NU, KH Miftachul Akhyar tentu saja bukan nama baru. Kalangan Nahdliyin dan kalangan pesantren Jawa Timur terutama. Ia lahir dan besar dari tradisi dan melakukan pengabdian di NU sejak usia muda.
Acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw dan Pelantikan PCNU Kota Denpasar dihadiri ribuan warga Nahdlyin Minggu pagi (9/12/2018), mereka antusias mengikuti rangkaian acara dari pagi hari hingga acara puncaknya malam hari.
Mengikuti Kongres IPNU adalah sebuah kebanggaan bagi setiap kader. Begitupun dalam kisah masa muda Ajengan Ilyas. Bagaimana kisahnya?
Kyai Achmad ditinggal ayahnya pada usia 8 tahun. Dan sebelumnya pada usia 4 tahun, Kyai Achmad sudah ditinggal ibu kandungnya yang wafat ditengah perjalanan di laut, ketika pulang dari menunaikan ibadah haji.
Kunjungan Rais Aam PBNU KH Miftah Achyar ke Turki dalam rangka berziarah sekaligus untuk melakukan pembahasan kerja sama dengan berbagai pihak di Turki, salah satunya ke Kantor Pusat Yayasan Maarif di Istanbul, Turki untuk membangun kerjasama Pendidikan dengan Yayasan Maarif, Turki,
Sebentar lagi, kita akan merayakan Puncak Peringatan Hari Santri 2019. Di tengah gempita kemeriahan tersebut, marilah kita simak taushiyah Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar.
Pendidikan pesantren tidak hanya melahirkan orang pintar, tapi juga melahirkan orang benar.
Rasulullah shallallâhu alayhi wa sallam telah mengkhususkan dan membatasi tugas Risalah Kenabian yang dibawanya pada at-Tarbiyah dan at-Ta'lîm
Kiai Achmad Siddiq Jember dan Rais Am PBNU (1984-1990) adalah salah satu kiai arsitek Khittah NU, sekaligus perumus empat pilar "kekuatan NU".
KH Miftachul Akhyar ditetapkan sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026. Hal itu diputuskan melalui musyawarah mufakat sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa). Keputusan tersebut ditetapkan pada Sidang Pleno IV di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila) pada Kamis (23/12/2021) malam.