INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
MA Sunan Kalijaga beralamatkan di Jalan Sunan Kalijaga Bawang No 16 Bawang, lebih tepatnya jalan penghubung antara Bawang-Tersono.
Madrasah Aliyah Darul ‘Ulum adalah Sekolah Menengah Atas yang bercirikan Islam yang ada di kota Pati. MA Daarul ‘Ulum memiliki SDM pengajar yang profesional, Madrasah Daarul ‘Ulum
Berbuat salah pasti pernah dilakukan siapapun, tetapi demikian juga sebaliknya, setiap orang juga pasti pernah berbuat baik, mungkin hanya dengan kadar yang berbeda. Dan mengingat kebaikan orang adalah salah satu cara untuk senantiasa memunculkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Bersedekap tangan ketika shalat bukan merupakan rukun dalam shalat. Namun hal ini menjadi bagian dalam shalat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Dalam posisi bersedekap tangan terdapat perbedaan pandangan dari para ulama.
Pola hidup yang dipraktikkan Rasulullah SAW adalah pola hidup sehat yang menyeluruh dan sangat didambakan oleh manusia modern. Dengan demikian, sesungguhnya pola hidup Nabi SAW adalah pola hidup yang sangat cocok dijadikan panduan dan teladan oleh manusia modern, atau siapa saja yang menginginkan hidup sehat secara holistik.
Imam Malik dan Kiai Sahal menolak formalisasi hukum fikih. Bagaimana pendapatnya?
Banser curiga dan mencegat Kiai Sahal. “Bapak siapa gih?,” tanya Banser. Bagaimana kelanjutannya?
Di dalam gedung, panitia ketar-ketir menunggu Kiai Sahal yang tidak juga hadir. "Aduh, mati aku!" kata Panitia.
Sejak kecil, Dr. KH. MA. Sahal Mahfudz memulai pendidikannya dengan diasuh oleh ayahnya sendiri. Ayahnya adalah sosok kyai yang memiliki jalur nasab dengan Syekh Ahmad Mutamakkin.
Dr. KH. MA. Sahal Mahfudz lahir pada tanggal 17 Desember 1937, di Desa Kajen, Margoyoso Pati. Beliau merupakan putra ketiga dari enam bersaudara KH. Mahfudz bin Abdussalam al- Hafidz (w. 1944 M) dengan Hj. Badi’ah (w. 1945 M).
Gambar ini adalah foto KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz (wafat pada 24 Januari 2014) dan KH. Maimoen Zubair (wafat pada 6 Agustus 2019).
Suatu hari PBNU mengadakan sebuah acara di Surabaya, mengundang duta-duta besar negara sahabat, dan pelayanannya pun VVIP.
Mbah KH. Ahmad Sahal lahir di Gontor Ponorogo 22 juni 1901, meninggal 9 april 1977, beliau putra ke 5 dari Kyai Anom Besari.
Sekitar 9 tahun yg lalu,kami mendapatkan perintah untuk nyowanaken dan memohonkan kata pengantar buku manasik haji karya team LBM PP Lirboyo kepada KH Maimun Zubair sarang, KH Dimyati Rois kaliwungu dan (alm) KH Mas Subadar besuk.
KH Abdulloh Salam adalah paman yang menjadi pengampu atau wali bagi sahal muda, semenjak abah-ibunya wafat, ketika beliau masih berusia 11 tahun. Sang Ibu, Nyai Badi'ah wafat hanya berjarak 10 bulan dari sang suami, KH Mahfudz Salam. Jadilah Sahal muda, yatim piatu pada usia 11 tahun.
Mendengar nama itu dari Abah Kyai Sahal, saya kemudian teringat kitab Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani yaitu kitab Al-Lujainuddani yang pernah diijazahkan Abah Kyai Sahal pada suatu kesempatan.
Gelar “Kiai” di Indonesia merujuk kepada orang-orang yang memiliki pemahaman ilmu agama lebih tinggi daripada orang pada umumnya. Gelar ini memiliki penyebutan yang berbeda di tiap-tiap daerah, namun substansi dari definisinya tidaklah bergeser sedikitpun
Ada banyak pengalaman dan pengetahuan berharga, yang saya dengar dan lihat langsung dari penuturan serta keseharian beliau
Nyai Hj. Nafisah Sahal Mahfudh Ulama Nahdlatul Ulama Pati Jawa Tengah
Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengumumkan susunan pengurus baru, masa khidmat 2022-2027 pada Rabu (12/1/2022).
KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz adalah satu di antara sosok ulama (alim) terkemuka Indonesia zaman ini yang memberikan apresiasi tinggi dan respon positif terhadap gagasan fikih kontekstual
KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz adalah satu di antara sosok ulama (alim) terkemuka Indonesia zaman ini yang memberikan apresiasi tinggi dan respon positif terhadap gagasan fikih kontekstual
KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz adalah satu di antara sosok ulama (alim) terkemuka Indonesia zaman ini yang memberikan apresiasi tinggi dan respon positif terhadap gagasan fikih kontekstual
Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam Sangat Menganjurkan Shalat Malam dan Shalat-SahalaT Sunnah Lainnya Namun Tidak Mewajibkannya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam Pernah Mengetuk Pintu Rumah 'Ali dan Fathimah R.A. Untuk Membangunklan Mereka Melaksanakan Shalat Malam
Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam Sangat Menganjurkan Shalat Malam dan Shalat-SahalaT Sunnah Lainnya Namun Tidak Mewajibkannya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam Pernah Mengetuk Pintu Rumah 'Ali dan Fathimah R.A. Untuk Membangunklan Mereka Melaksanakan Shalat Malam
Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam Sangat Menganjurkan Shalat Malam dan Shalat-SahalaT Sunnah Lainnya Namun Tidak Mewajibkannya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam Pernah Mengetuk Pintu Rumah 'Ali dan Fathimah R.A. Untuk Membangunklan Mereka Melaksanakan Shalat Malam
Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam Sangat Menganjurkan Shalat Malam dan Shalat-SahalaT Sunnah Lainnya Namun Tidak Mewajibkannya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam Pernah Mengetuk Pintu Rumah 'Ali dan Fathimah R.A. Untuk Membangunklan Mereka Melaksanakan Shalat Malam
Biografi KH. Mahfudz, Ayahanda Dr. KH. MA. Sahal Mahfudz (Pejuang Kemerdekaan)
Haramnya bunuh diri, dan bahwa barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu
Bolehnya perasan nabidz jika belum bereaksi
Penetapan tentang telaga Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
KH. Muhammad Sahal Adzkiya atau akrab dipanggil Kyai Sahal lahir di Cilacap tepatnya tanggal 21 Juli 1945, ayah beliau bernama KH. Muhammad Minhajul Adzkiya bin KH. Abdulloh Asro yang beristrikan ibu Ny. Siti Nur Jauharotutauhidiyah binti Mbah Kurdi Petanahan Kebumen.
Dr. KH. MA. Sahal Mahfudz was born on December 17, 1937, in the village of Kajen, Margoyoso, Pati. He was the third of six siblings, born to KH. Mahfudz Abdussalam Al-Hafidz (d. 1944 CE) and Hj. Badi’ah (d. 1945 CE).
وُلد الدكتور الشيخ محمد أحمد سحل محفوظ في 17 ديسمبر 1937 ميلاديًا في قرية كاجين، مارغويوسو، باتي. كان الابن الثالث من بين ستة إخوة وأخوات. والده هو الشيخ محفوظ عبد السلام الحافظ (توفي عام 1944 م)، ووالدته الحاجة بديعة (توفيت عام 1945 م).