kepada para keturuan Mbah Sholeh untuk dapat menulis cerita tentang Mbah Sholeh, sehingga penulisan buku biografi bisa dilengkapi
Mengapa lebih memilih nama Hasyim daripada Abdullah, tidak ada keterangan lebih lanjut. Namun?
Nama lengkap beliau Muhammad Shalih ibn Umar as-Samarani lahir di Desa Kedung Jumbleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara pada sekitar tahun 1820 /1235 H, dengan nama Muhammad Shalih
Keagungan dan fadhilah Basmalah sudah sangat masyhur di kalangan ulama, santri bahkan muslimin secara luas.
Pada 1325 H atau 1907 M, Percetakan Al-Karimi Mumbai India menerbitkan kitab terjemah Jawa Minhaj al-Atqiya karya Haji Muhammad Sholih bin Umar Samarani atau yang akrab dikenal dengan Kyai Sholeh Darat (1820-1804). Pada halaman 216-219 dijumpai penjelasan Kyai Sholeh Darat tentang “tombo ati” atau obatnya hati.