Konsolidasi Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama se-Kalimantan Barat (Kalbar) di Pontianak diselenggarakan hari Sabtu, tanggal 15 September 2018, pukul 19.30 WIB sampai selesai.
Konsolidasi NU Se-Jatim di dimaksudkan agar seluruh pemangku kepentingan di lingungan NU memperkokoh i’tiqad (keyakinan/paham) dan amaliyah (praktik ibadah) ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyyah-nya, serta fikrah (pemikiran) dan harakah (gerakan) ke-NU-annya.
Konsolidasi Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama berlanjut di Jawa Timur. Agenda yang merupakan tahapan dari konsolidasi nasional ini dilaksanakan Selasa sore (18/9/2018) usai pelantikan PWNU Jawa Timur di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Denanyar, Jombang.
Konsolidasi dimaksudkan agar NU menutup satu abad kelahirannya yang jatuh pada tahun 2026 dengan sukses dan di abad kedua kelahiran NU Islam moderat dan toleran telah menjadi solusi perdamaian dunia.
Aksi galang dana tersebut digelar secara serentak se-Indonesia sesuai instruksi Pengurus Besar PMII.
Beberapa waktu lalu Ansor-Banser Semarang sudah dikukuhkan. Bagaimana komitmennya?
“Saya berharap agar para pengurus Banom NU untuk dapat berkolaborasi dengan para mahasiswa untuk mempertahankan dan mengeksiskan manhaj Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah di Banda Aceh,” katanya. PCNU Banda Aceh, kata Waled Rusli, siap memfasilitasi dan mengisi pengajian yang dilakukan para pengurus Banom dengan kelompok mahasiswa
Jika ada yang berani mengganti Pancasila dengan paham khilafah maka harus berhadapan dengan Banser
Dengan di rumah saja, kita telah berkontribusi membantu pemerintah , dokter, tenaga medis yang berjuang di garda terdepan untuk memutus penyebaran virus ini.
Senang penulis mengetahui aksi tanggap Covid-19 di Magelang seperti ini.
Di Indonesia, TNI adalah jenis tentara yang menciptakan dirinya sendiri, ini ungkapan--kalau nggak salah--dari Jenderal (Purn.) Sajidiman Surjohadiprodjo dalam acara "Mata Najwa" yang mengangkat kajian soal Jenderal Sudirman, Oktober 2015 silam.
Melalui adanya kegiatan tumpengan itulah, masyarakat desa mulai kembali dipersatukan dalam sebuah ritual ikatan sosial, makan bersama-sama dalam satu tempat, bertegur sapa dan ramah tamah lainnya.