Mereka yang biasanya menyatakan prihatin terhadap kondisi Kokoda Maibo dan suka berdonasi, biasanya membantu pada hal-hal yang bersifat material.
Alhamdulillah, baru saja (20 Nopember 2018) anak-anak Madin Al-Ibriz Iru Nigeiyah, Kurwato, Sorong, Papua Barat, dapat mengekspresikan kecintaannya terhadap Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Baik orang tua maupun anak-anak jarang yang memakai sandal. Kemana-mana mereka bertelanjang kaki tanpa alas kaki. Baik siang maupun malam. Kalaupun ada yang mamakai sandal,
udah hampir seminggu ini, alhamdulillah, ada satu anak lagi yang khatam Juz 'Amma. Namanya Irwan Tofir. Kendati belum mengadakan tasyakuran sebagaimana tradisi mereka
Meskipun agak mustahil, saya tidak bisa membayangkan andai keduanya bahu-membahu untuk merongrong kesatuan negeri ini di tanah damai Papua.
Rois Syuriah NU Kabupaten Sorong KH Ahmad Sutedjo mengatakan, tuntutan warga Papua tidak sebut Banser
Gus Syauqi berterima kasih dan menyatakan sangat tertarik sekali dalam program ini. “Inisiasi ini dapat disinkronkan dengan inisiasi dari pesantren Tanara, yaitu Santri Millenial Centre (SiMaC
Namanya Imran. Namun, ia biasa dipanggil dengan Nabari. Ketika saya tanya kenapa dipanggil dengan Nabari bisa menjadi Tauladan teman sebaya
Masa khidmah kepengurusan Madrasah Diniyyah Al-Ibriz Iru Nigeiyah berlangsung selama dua tahun. Di periode pertama lalu, bapak Supriyadi Biowa terpilih menjadi kepala Madin. Dalam pidatonya ketika melaporkan pertanggungjawabannya selama kepemimpinannya
Pada momentum Hari Lahir Nahdlatul Ulama yang ke-95, siswa Madrasah Diniyah Al-Ibriz Iru Nigeiyeh Sorong, Papua Barat mengucapkan selamat. Hal ini sebagaimana ditampilkan dalam sebuah video yang diterima redaksi Laduni.id, Ahad (31/01/2021) kemarin.
Foto ini adalah salah satu ekspresi para santri Madin Al-Ibriz Iru Nigeiyeh Sorong yang sedang khusyuk nderes.