Ketinggian Adab Syaikona Kholil Bangkalan

 Dulu ketika masih kecil dan belum masuk pesantren, saya bisa dikatakan "awam" pengetahuan tentang sosok Syaikhona kholil Bangkalan. Yang saya ketahui dari para Santri, beliau yang saya ziarahi makamnya bersama ribuan santri Bangkalan pada setiap malam Jum'at itu adalah salah satu "Bujhuk" (buyut) saya.

Belajar Cara Memberi Nasihat dari Syaikhona Kholil Bangkalan

Ini adalah pelajaran tentang cara memberi Nasihat yang baik dari Syaikhona Kholil Bangkalan.

Catatan "Cinta Tanah Air" Dalam Kitab Syaikhona Kholil Bangkalan

Syaikhona Kholil atau lebih dikenal dengan Mbah Kholil Bangkalan adalah sosok guru yang memberi isyarat kepada KH. Hasyim Asy'ari untuk mendirikan organisasi para ulama yang kemudian bernama Nahdlatul Ulama.

Dua Kitab Syaikhona Kholil Bangkalan

Musnid Ad-Dunya, Syaikh Yasin Al-Fadani, menulis biografi Syaikhona Kholil Bangkalan dalam beberapa lembar kertas yang lebih banyak memuat perjalanan ilmu Syaikhona Kholil selama di Makkah, sejak usia masih muda.

Kisah Syaichona Kholil Bangkalan Kedatangan Seorang Pengemis dan Anjingnya

Janganlah kita melihat dan menilai pada sesama itu dari segi dhahir dan fisiknya semata

Karomah Kiai Munawwir Sudah Ditandai Syaikhona Kholil Bangkalan

Usia Munawwir muda saat itu sekitar 10-an tahun. Syaikhona Kholil biasa menandai santri-santrinya. Ada beragam santri, tandanya beda-beda, sesuai dengan keistimewaan yang kelak akan dimiliki santri tersebut.

Penemuan Terbaru Tulisan Tangan Syaikhona Kholil Bertahun 1285 H

Naskah kitab tulisan tangan Syaikhona Kholil, kitab Alfiyah, ditemukan kembali. Kitab ini adalah kitab keempat yang tercatat tahun 1285 Hijriyah. Diperkirakan, kitab ini ditulis sewaktu Syaikhona Kholil berusia 33 tahun.

Jejak Kepahlawanan Syaikhona Kholil Bangkalan

Niat awal saya, selain ingin tabarruq kembali ke astah/ pasarean/ makam Syaikhona Muhammad Khalil Bangkalan, juga silaturahmi ke kediaman RKH. Usman Hasan Khalil selaku Ketua Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Muhammad Kholil, pada Sabtu (20/02/2021).

Manuskrip Jaringan Intelektual Ulama Sunda-Jawa-Makkah Akhir Abad 19

Salah satu cicit dari KH. Rd. Muhammad b. Alqo memperlihatkan kepada kami naskah kuno tulis tangan (manuskrip) peninggalan sang buyut.

Ijazah Yaa Hayyu Ya Qoyyuum, Laa Ilaaha Illaa Anta dari Syaikhona Kholil Bangkalan

Berkah keramat Syaikhona Kholil Bangkalan, sekarang banyak penduduk Madura yang sudah menetap di Arab Saudi. Ini berawal dari kisah keramat beliau : Setiap sore beliau meminta kepada sang guru Syekh Abdul Ghoni bin Shubuh bin Ismail Al Bimawy rahimahullah (Bima, Sumbawa) seraya berkata

Kiai Bahar Sidogiri Membuat Syaikhona Kholil Bangkalan Meneteskan Air Mata

Alkisah, ketika Bahar kecil mondok di pesantren Syaikhona Kholil, beliau bermimpi tidur dengan istri Syaikhona Kholil. Pagi harinya (versi lain waktu Subuh) Syaikhona Kholil keluar dengan membawa pedang (versi lain golok tumpul) sambil marah-marah pada santrinya.

Kisah Mbah Hasyim Mengaji bersama Imam Mazhab dan Imam Hadits Selama 120 Tahun

KH. Muhammad Hasyim Asy’ari merupakan ulama besar ahli hadits yang sangat tersohor di masanya. Sebagai pendiri NU, beliau (KH. Hasyim Asy’ari) tentunya mempunyai kapasitas ilmu yang tak perlu diragukan. Beliau memiliki gelar “Hadratussyekh”, gelar yang tidak sembarang ulama bisa miliki

Daftar Makam yang Wajib Dikunjungi Saat Berziarah ke Makam Syaikhona Kholil Bangkalan

Makam Syaikhona Kholil berada di Desa Martajasah, Bangkalan, Madura. Namun selain makam Syaikhona Kholil, adapula makam-makam waliyullah lain yang tak jauh dari lokasi makam Syaikhona Kholil

Ziarah Makam Syekh Abdul Adzim Al-Maduri, Mursyid Thariqah Naqsyabandiyah

Syekh Abdul Adzim Al-Maduri adalah seorang mursyid yang pertama kali membawa Thariqah Naqsyabandiyah dari Mekkah ke Pulau Madura.

Biografi KH. Ahmad Shobari (Mama Ciwedus), Pengasuh Pesantren Ciwedus Kuningan

Kyai Shobari lahir pada 1831 M atau 1246 H. Kendati demikian tak ada sumber yang menjelaskan tanggal lahirnya.

Biografi KH. Achmad Aruqot, Pengasuh Pesantren Roudlotul Muta’allimin Muta’alliamat Siodarjo

KH. Achmad Aruqot dilahirkan di Desa Kedungcangkring Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo pada tahun 1885. Ayahnya bernama Kyai Asfiya’ dan ibunya benama Nyai Tufah.

Menampilkan 1 - 10 dari 16