LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
- Sabtu Kliwon, 22 Pebruari 2025 | 23 Sya'aban 1446
Pengrajin Bidai dan Tikar di Perbatasan Terancam Punah
Kerajinan tangan masyarakat perbatasan terutama di Kecamatan Seluas dan Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, terkenal dengan hasil kerajinan berupa bidai atau tikar.
Hadis Imam Bukhari No. 2810 : Mengobati luka dengan membakar tikar, dan wanita yang memasuh darah ayahnya
Mengobati luka dengan membakar tikar, dan wanita yang memasuh darah ayahnya
Hadis Imam Bukhari No. 5281 : Membakar tikar (penggunaan abu) untuk menyumbat darah
Membakar tikar (penggunaan abu) untuk menyumbat darah
Hadis Imam Muslim No. 1053 : Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil
Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil
Hadis Imam Muslim No. 1054 : Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil
Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil
Hadis Imam Muslim No. 1055 : Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil
Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil
Hadis Imam Muslim No. 1056 : Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil
Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil
Seputar Larangan Menimbun Barang (Ihtikar) dalam Islam: Pandangan Syariat dan Dampaknya
Pada dasarnya ihtikar dilarang dalam Islam karena mengandung unsur tadhyiiq (تضييق), yaitu menyebabkan kesulitan bagi masyarakat umum. Dalam prinsip jual beli, tidak ada pihak yang lebih berhak atas maslahat dibanding pihak lainnya. Penjual dan pembeli harus saling mendapatkan manfaat yang adil.
Ancaman bagi Orang yang Menimbun Barang (Ihtikar) untuk Keuntungan Pribadi
“Barang siapa yang menimbun makanan orang-orang Islam, maka Allah akan menghukumnya dengan kefakiran atau penyakit kusta.” (HR. Ibnu Majah)
