Inilah wujud ajaran dari Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari yang meletakkan kewajiban bela negara adalah sama pentingnya dengan kewajiban membela agama
“Dalam bingkai keindonesiaan, selayaknya materi dakwah yang disampaikan juga dapat memupuk dan menumbuhsuburkan semangat nasionalisme,” terangnya.
1 Maret 1992. Dari 2 juta yang direncanakan hadir, karena pemerintah waktu itu setengah hati dan cenderung menghambat, akhirnya hanya sekitar 500 ribu yang dapat berkumpul.
Mereka rela berkorban harta dan nyawa demi meraih kemerdekaan yang hasilnya dapat dirasakan oleh kita bersama kini.
Begitu mulia dan pentingnya agama dalam kehidupan dan peradaban manusia, konstitusi menyatakan bahwa agama dan kehidupan beragama dengan Tuhan sebagai kekuatan absolutnya dengan nyata telah diakui.