Mubes HUDA ke III Akan Perteguh Eksistensi Ulama dalam Merevitalisasi Peradaban Islam
Namun terkadang kita generasi Aceh sekarang terasa “enggan” dan “malas” melestarikannya ADM dalam nuansa zaman now bahkan sejarahpun kita abaikan
LaD, Tgk H Muhammad Hatta mengatakan, RUU Pesantren sangat penting memuat Ahlusunnah wal Jama’ah berdasarkan kepada manhaj Asya’irah (Abu Hasan
Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke III dalam rangka pemilihan ketua baru periode 2018-2023. Kegiatan Mubes akan berlangsung pada tanggal 24 sampai dengan 26 November 2018 ini mengambil tema “Memperteguh Eksistensi Ulama Dayah dalam Merevitalisasi Peradaban Islam
Amir Husein Almujahid dilukiskan sebagai seorang pejuang yang akan senantiasa menginspirasi generasi setelahnya untuk mencintai ilmu, memaknai hidup dalam lentera Islam, menjadi sumbu penerang dan mengisi nikmat kemerdekaan dengan bekal diri yang berkekuatan spiritual dan bermarwah.
Ketika kutanya tentang nama Tengku Ibrahim Woyla, Bang Afandi merinding bulu tangannya. Tokoh ini adalah sosok yang disebut Gus Dur sebagai salah satu dari dua waliyullah unik. Satu di Aceh, satunya lagi di Sudan
Habib Abdurrahman az-Zahir adalah salah satu keturunan Rasulullah yang tinggal di Aceh dan ikut berpartisipasi dalam melawan kolonialisme Belanda di Tanah Aceh
Bukan hanya itu, Waled Nu juga menilai program kerja yang sudah dan akan dikerjakan Jokowi banyak menguntungkan umat dan pesantren.
Indahnya silaturrahmi dan keakraban ulama dan umara, kita anak rohani, masyarakat pastilah merasa bahagia dan senang pula, mereka yang benci biarkan urusannya dengan sang khalik. Bukankah diantara balasan mereka yang benci ulama suul khatimah di akhir hayat?
Ir H Nova Iriansyah MT, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El-Madny SAg MM membuka acara Rapat Kerja Nahdhatul Ulama Aceh pada Jumat (22/3/
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Tgk Ahmad Damanhuri salah seorang guru di dayah Darussalam Labuhan Haji yang juga cucu Abuya Muda Waly
Di samping aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, Abu Tumin juga sangat peduli dalam hal berbangsa dan bernegara. Dalam kesibukannya yang luar biasa, beliau masih menyempatkan diri menganalisa keadaan bangsa dan memberikan solusinya.
Tgk. H Nuruzzahri Yahya, akrab disapa Waled Nu, lahir di desa Mideun Jok, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen pada 1951. Beliau anak sulung Tgk.H Yahya dari istri pertamanya, Sa’diah. Dari ibunda Sa’diah yang meninggal dunia pada 1959 Waled Nu mempunyai dua orang saudara; Tgk.Fakhrurrazi Yahya dan Syeh Asnawi Yahya (Alm)
Di dayah ini, Abu Daud mengajarkan ilmu-ilmu akhlak, fiqh dan juga bahasa Arab kepada santri-santrinya. Lama kelamaan pula, murid di pesantren ini terus bertambah seiring dengan semakin dikenalnya nama Abu Daud Zamzami dalam dunia pendidikan dayah.
Workshop berlangsung sejak pagi hingga menjelang zuhur dengan menghadirkan tokoh yang mewakili dayah Ayah Sop Jeunib, pakar Acehnologi dari kalangan akademisi Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, MA (Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh) dan unsur pemerintahan diwakili bapak Usmah El-Madny, S.Ag, MM selaku Kadis Pendidikan Dayah Aceh," sambungnya.
Syeikh Abdurrauf bin Ali Alfansuri atau Syah Kuala merupakan salahsatu ulama besar di Aceh pada masa Kerajaan Aceh Darussalam.
Tengku Abdullah Lam U yang memiliki nama lengkap Abdullah bin Umar bin Auf Lam U lahir di Lam U Aceh Besar pada penghujung abad ke-19, yaitu tahun 1888 M (1305 H).
Tgk. Syekh H. Adnan Mahmud (Nek Abu Bakongan) wafat pada tanggal 27 Desember 2011, dalam usia 106 tahun. Jenazah beliau dimakamkan di samping makam Ummi Hj. Hasani (istri beliau) di Kompleks Pesantren Ashabul Yamin, Jl. Tgk Chik Diribee Chik, Keude Bakongan, Kecamatan Bakongan, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Naggroe Aceh Darussalam.