Ulama muda Aceh yang sosok sufi itu di dayah peninggalan tokoh Aceh yang merupakan wakaf Nyak Ali Ainsyah untuk lembaga pendidikan agama Islam menguraikan syarahannya tentang syariah, tariqah, hakikat, dan ma'rifat dan aplikasinya serta relasi keempat maqam tersebut
Abu Bakar Dulaf ibnu Jasdar Asy-Syibly, beliau dilahirkan di Surraman pada tahun 247 H. Beliau dilahirkan dari keluarga pejabat yang dihormati oleh masyarakat. Beliau mendapat julukan "Asy-Syibly" karena beliau dilahirkan di Syiblah yaitu daerah Khurasan.
Rabi'ah dilahirkan di kota Basrah, Irak, sekitar abad ke delapan tahun 713-717 Masehi. Beliau dilahirkan dari keluarga yang sangat miskin dan merupakan anak keempat dari empat bersaudara, sehingga beliau dinamakan Rabiah yang berarti anak keempat.
Syekh Hamzah Fansuri merupakan salah seorang Ulama Sufi besar di Nusantara tepatnya di Daerah Aceh. Beliau juga seorang pujangga Melayu terbesar Abad XVII dan penyair sufi yang tiada taranya pada zaman itu. Syekh Hamzah Fansuri mendapat julukan Jalaluddin Rumi-nya kepulauan Nusantara.
Imam Al-Bushiri adalah seorang ulama sufi dan pengikut thariqoh, semasa hidupnya beliau memiliki gelar Syarafuddin (kemulyaan agama). Dalam ilmu tasawuf berguru kepada Syaikh Abul Abbas Al-Mursi, pemegang matarantai thariqoh Syadziliyah pasca wafatnya Syaikh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili.
Makam Syekh Burhanuddin terletak di Jl. Syekh Burhanuddin, Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Di kawasan makam ini, para pengunjung selain dapat berziarah, juga bisa mengetahui sejarah Islam yang dibawa Syekh Burhanuddin, melihat surau-surau, melihat kemegahan Masjid Agung Syekh Burhanuddin, hingga wisata kuliner.