Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) Walisanga Ulama Gresik Jawa Timur
Sunan Drajat adalah salah satu dari Wali Sanga. Beliau adalah Putra dari Sunan Ampel dan adik dari Sunan Bonang.
Sunan Kalijaga dilahirkan dari keluarga bangsawan Tuban. Bapaknya beliau adalah Tumenggung Wilatika yang menjadi Adipati Tuban, sedangkan ibunya adalah Dewi Nawangrum. Riwayat lain menyebutkan menyebutkan bahwa Tumenggung/ dipati Wilatika ini merupakan keturuna dari Runggalawe dari kerajaan Majapahit
Syaikh Datuk Kahfi adalah penyebar Ajaran Agama Islam Pertama di daerah Cirebon
Sunan Bejagung Lor adalah tokoh yang pernah disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah satu pelopor penyebaran Islam di Jawa. Sunan Bejagung Lor juga merupakan salah satu tokoh kunci proses Islamisasi di tanah jawa yang hidup sebelum Walisongo yang mampu menyebarkan dakwah Agama Islam pada jaman kerajaan Majapahit.
Sunan Bejagung Kidul adalah salah satu tokoh pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau meneruskan perjuangan dakwah Sunan Bejagung Lor yang juga merupakan salah satu tokoh kunci proses Islamisasi di tanah jawa yang hidup sebelum Walisongo yang mampu mensyi’arkan dakwah Agama Islam pada jaman kerajaan Majapahit.
Sunan Geseng aalah salah satu murid dari Sunan Kalijogo yang berdakwah dengan sangat santun dan arief, yaitu melakukan pendekatan budaya dengan masyarakat jawa. Seperti yang di lakukan oleh Gurunya Sunan Kalijaga,
Siti Fatimah yang juga dikenal dengan nama Putri Dewi Retno Swari atau Dewi Swara, adalah puteri dari seorang pria yang bernama Maimun asal negeri Iran. Ibunya bernama Dewi Aminah yang berasal dari Aceh dan melahirkannya pada 1064 Masehi. Sumber lain menyebut bahwa Siti Fatimah binti Maimun bin Hibatullah berasal dari negeri Negeri Kedah yang ada di Malaka.
Sunan Bungkul adalah salah satu tokoh penyebar Islam di Surabaya, khususnya di daerah Bungkul. Sehingga tidak sedikit orang yang menyebutnya dengan gelar Sunan Bungkul yang merupakan tokoh di luar narasi arus utama mengenai Wali Sanga.
Ki Bang Kuning hingga akhir hayatnya menyebarkan Islam di kawasan Kembang Kuning. Sebagai sosok yang secara tak langsung ikut berperan dalam mencetak sunan-sunan atau pejuang Islam yang hebat kala itu, tentu saja jasa beliau pantas untuk dikenang.
Sunan Boto Putih adalah salah satu ulama yang tak banyak diungkap dalam sejarah perkembangan Islam di Pulau Jawa. Pamornya pun tak seperti wali songo utamanya Sunan Ampel, Kisah beliau yang begitu melekat bagi warga Surabaya.
Ario Abdillah atau Arya Damar seorang Adipati Palembang keturunan dari Prabu Brawijaya V yang telah menyebarkan ajaran Islam di daerah sekitaran Palembang
Sunan Kapasan adalah tokoh yang jarang disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah satu pelopor penyebaran Islam di Jawa. Sunan Kapasan merupakan salah satu tokoh kunci proses Islamisasi di tanah jawa yang hidup pada jaman Walisongo yang mampu menembus dinding kebesaran kerajaan Majapahit
Syekh Magelung adalah tokoh yang jarang disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah satu pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga berdakwah bersama para ulama-ulama lain yang mempunyai modal tersendiri untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Sunan Demak adalah tokoh yang jarang disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah satu pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau adalah Imam dan Khotib pertama di Masjid Agung Demak.
Syekh Maulana Ali Akbar adalah tokoh yang jarang disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah satu pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau merupakan salah satu tokoh kunci proses Islamisasi di tanah jawa yang hidup sebelum Walisongo yang mampu menembus dinding kebesaran kerajaan Majapahit.
Syarif Abdullah atau yang terlahir dengan nama Sayyid Abdullah Umdatuddin adalah salah seorang Ulama yang turut berperan mensyiarkan Agama Islam di daerah Champa (Vietnam Tengah). Ayah beliau yang bernama Ali Nurul Alam juga tidak kalah terkenalnya . Ali Nurul Alam ini bahkan merupakan Anggota Walisongo Angkatan Pertama dengan Gelar Maulana Malik Israel atau Sultan Qonbul.
Raden Husen adalah tokoh yang jarang disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah satu pelopor penyebaran Islam di Jawa. Raden Husen juga merupakan salah satu tokoh kunci proses Islamisasi di tanah jawa yang hidup pada jaman Walisongo yang mampu menembus dinding kebesaran kerajaan Majapahit.
Raden Patah adalah keturunan dari Prabu Brawijaya V yang telah memeluk agama Islam. Nama beliau banyak terdapat dalam naskah-naskah kuno dan babat cerita yang mendirikan Kesultanan Demak
Syekh Bentong adalah tokoh pendahulunya dalam menyebarkan agama Islam yang berdarah Tionghoa. beliau bernama Tan Go Wat, lalu dikenal sebagai Syekh Bentong Musanuddin (Lebe Musa).
Sunan Pandanarang adalah tokoh yang sering disebutkan dalam berbagai babad dan cerita rakyat sebagai salah satu pendiri berdirinya Kota Semarang
Setelah Sultan Patah wafat, penyerangan ke Majapahit dilanjutkan oleh Sultan Demak II yaitu Pati Unus, yang dalam catatan orang Portugis disebut Patih Yunus. Saat pemerintahan Sultan Patah, Pati Unus telah diangkat sebagai Patih, merangkap putra mahkota.
Ratu Kalinyamat adalah seorang tokoh wanita yang sangat terkenal. Beliau tidak hanya berparas cantik, tetapi juga berkepribadian "gagah berani". Ratu Kalinyamat adalah tokoh wanita Indonesia yang penting peranannya pada abad ke-16.
Sunan Prawoto Pada saat dilantik menjadi Sultan Demak ke IV, Sunan Prawoto bersumpah, ia akan menjadi Sultan yang lebih besar dari ayahnya Sultan Trenggono, ia ingin seperti Sultan Turki yang kekuasannya membentang luas, dari itulah Sunan Prawoto berencana menaklukan seluruh Jawa, Makasar, dan menghancurkan Portugis di Melaka.
Jayakarta yang kini lebih dikenal dengan Jakarta, selalu melekat dengan kisah sejarah Fatahillah. Ulama besar penyebar Islam, dan panglima perang ini, dengan gagah berani memimpin penaklukkan Sunda Kelapa pada tahun 1527, dan mengganti namanya menjadi Jayakarta.
Jaka Tingkir yang terlahir dengan nama Mas Karebet adalah pendiri dari kesultanan Pajang. Sebagai Murid dari salah satu anggota Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga. Jaka Tingkir merasa berkewajiban melanjutkan dakwah sesuai dengan cara yang pernah dipergunakan oleh sang guru.
Pajang adalah kesultanan pasca Kesultanan Demak runtuh. ketika Hadiwijaya diangkat menjadi Sultan Demak ke V. dan Akhirnya Seluruh kegiatan dipindah ke daerah Pajang,
Pangeran Benawa dikisahkan sebagai seorang yang lembut hati . beliau meskipun pewaris sah dari Kesultanan Pajang akan tetapi tidak berambisi untuk meneruskan jabatan dari ayahandanya Sultan Hadiwijaya untuk menjadi Sultan Pajang yang berikutnya.
Syekh Jangkung, dikenal sebagai Wali Allah penuh karomah, beliau punya sejarah panjang dengan karamah-karamah yang luar biasa, membuatnya menjadi seorang waliyullah yang banyak disebut-sebut masyarakat, ditambah sikap-sikap yang nyleneh, membuat masyarakat semakin mengenangnya.
Kyai Ageng Selo merupakan tokoh yang memiliki pengaruh besar pada masyarakat. Beliau memiliki suatu ajaran yang diikuti oleh masyarakat secara luas pada masanya. Ajaran itu adalah ajaran tentang filsafat hidup dan keagamaan. Kyai Ageng Selo dipercaya oleh masyarakat Jawa sebagai cikal bakal yang ’ menurunkan raja-raja di Tanah Jawa, seperti raja-raja ” Mataram, Surakarta, dan Yogyakarta.
Kyai Ageng Enis adalah salah satu tokoh yang ikut ambil bagian dalam penyebaran Islam di Tanah Jawa, terutama di daerah Laweyan atau dulu masih bagian dari kadipaten Pengging. Beliau pernah menjadi guru spiritual Mas Karebet atau lebih di kenal dengan nama Jaka Tingkir
Panêmbahan Senapati; adalah bapak dari wangsa Mataram dan merupakan Panembahan (pemimpin) pertama dari Mataram, yang di masanya masih berupa kadipaten. Ia mewarisi jabatan ayahnya sebagai adipati Mataram di bawah Kesultanan Pajang.
Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede. Dalam sejarah Islam,Kesultanan Mataram memiliki peran yang cukup penting dalam perjalanan secara kerajaan-kerajaan islam di Nusantara (Indonesia)
Kyai Ageng Tarub terlahir dengan nama Sayyid Ibrahim. Beliau adalah putra Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Beliau dibesarkan dan didik oleh ayahandanya.
Kyai Ageng Getas Pendowo adalah salah satu Ulama yang memiliki peranan penting dalam penyebaran Agama Islam di tanah Jawa. beliau masih keturunan dari Brawijaya V dan Rasulullah SAW.
Kyai Ageng Wonosobo adalah salah satu Ulama di jaman Walisanga yang meyebarkan Agama Islam di daerah Wonosobo.
Nyai Ageng adalah salah satu tokoh wanita yang ikut membantu menyebarkan Agama Islam di daerah Pati. Beliau masih keturunan dari Prabu Brawijaya V dan Keturunan Rasulullah SAW.
Kisah hidup Kyai Ageng Ngerang adalah potret kehidupan yang tawadhu sebagai sebuah perilaku manusia yang memiliki watak rendah hati, tidak sombong atau merendahkan diri agar tidak terlihat sombong.
Masyarakat Tegal khususnya, pasti tidak asing dg nama Kyai Gede Sebayu. Ya, hal ini karena beliau merupakan Tokoh Pendiri Pemerintahan Tegal pada 1585-1625.
Kyai Ageng Banyu Biru dikisahkan sebagai seorang yang lembut hati . beliau meskipun pewaris sah dari Kerajaan Pengging akan tetapi tidak berambisi untuk meneruskan jabatan dari ayahandanya
Kyai Juru Mertani digambarkan sebagai seorang petani yang berwawasan negarawan, disaat para bangsawan lain lebih tertarik untuk mengolah ketrampilan fisik , pada masa mudanya Kyai Juru Mertani lebih tertarik pada ilmu agama, olah rasa, serta ilmu ketatanegaraan, filsafat, psikologi maupun strategi .