Tidak seperti kebanyakan warung makan yang kini ada, sebuah warung makan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menawarkan layanan yang luar biasa.
Pada masa kesultanan Aceh, dayah menawarkan tiga tingkatan pengajaran, yakni rangkang (junior), balee (senior), dan dayah manyang (universitas). Di beberapa dayah hanya terdapat rangkang dan balee, sedangkan di tempat lain hanya ditemui tingkat dayah manyang saja. Meskipun demikian di tempat tertentu juga terdapat tiga tingkatan sekaligus, mulai junior sampai universitas.
Di Turki kala itu warung kopi dikenal juga dengan sebutan ”school of wise”. Seiring semakin kuatnya kesultanan Ottoman di Turki melalui penaklukkan kerajaan-kerajaan di wilayah mediteranian, maka dari Turki kopi merambah masuk ke kota Venice (Italia) sekitar tahun 1615.
Dayah yang kita maksudkan disini bukanlah dayah secara esensialnya dayah Darussalam labuhan Haji, Dayah MUDI Masjid Raya Samalanga, tetapi dayah disini hanya tempat dalam mewarnai dakwah agama di negeri indatu ini. Persoalaan demikian perlu di pertegaskan untuk tidak “mencoreng” kesakralan dayah dan patenitas dayah itu sendiri.
Pesantren Al-Hikmah Mereng menerapkan sistem manajemen dan pola pendidikan terpadu (integral) antara model pendidikan
Mulyono sendiri menuturkan bahwa dirinya memang sudah lama punya mimpi untuk membuka usaha angkringan.
Di Ponpes ini, aku berada di nDalem Selatan, di AL-FALAH-2, di bawah asuhan KH. Zainuddin Jazuli. Abahku kepada KH. Zainuddin bilang kakang, tapi beliau pada Abahku bilang abang.
Amaliah ini al Faqir dapat dari dua sumber, pertama dari almarhum KH Asnawi HS, Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah, Banjarmasin – beliau juga Alumni Sholatiyah Mekkah. Kedua dari KH Bahran Jamil Barabai.
Akhirnya pada tahun 1947 Kyai Syahmari membuka pengajian Al-Qur,an, Fiqih,Tauhid dan Nahwu Shorof untuk anak-anak dan pengajian wetonan untuk orang tua, pelaksanaanya pada hari ahad di dukuh Tegalharja, Desa Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kab Pemalang.
Kyai Syahmarie wafat pada malam Rabu Manis, 23 Jumadil Akhir 1405 atau 13 Februari 1985 M. Sebelum wafat beliau berpesan Apabila usiaku sampai jum’at kliwon tanggal 7 Rajab, kamu (KH. Abdul Aziz) saya ilbas Thoriqoh Syatoriyah agar kamu bisa membai’at orang-orang yang akan bai’at,