Kenapa saadah alawiyin selalu membawa tasbih, minum kopi, dan ziarah makam? Ini alasannya....
Ziarah ke makam itu, utamanya makam para Aulia Allah, sejatinya bukan hanya untuk mengingat kematian [ذكرالموت], tapi juga untuk mengingat tentang kehidupan dan bagaimana agar tetap hidup setelah kematian.
Laduni.ID Jakarta - Kalau di Madinah Al-Munawwarah ada Baqi' al-Gharqa terdapat makam 10.000 orang sahabat, maka di Baqi' Mesir ini terdapat makam 5.000 orang sahabat sebagaimana keterangan Maulana Syekh Yusri Gabr Al-Hasani.
Laduni.ID Jakarta - Dari Abu Hurairah RA "Siapa saja yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya pada setiap hari Jumat, niscaya Allah mengampuninya dan ia tercatat sebagai anak yang berbakti kepada keduanya."
Di Indonesia terdapat banyak sekali makam-makam waliyullah yang tersebar di seluruh penjuru wilayah, sebagian telah terdeteksi keberadaannya, namun masih banyak pula yang belum terdeteksi keberadaan makam dan sang wali tersebut.
Habib Nuh bin Muhammad Al-Habsyi merupakan seorang waliyullah asal Singapura yang lahir pada sekitar tahun 1788 M/1202 H.
KH. Munawar Adnan Kholil merupakan pendiri Pondok Pesantren Daruttaqwa Suci Manyar, Gresik atas perintah sang guru demi melestarikan peninggalan para kiai sepuh.
KH. R. Abdul Fattah lahir pada Kamis Pon, 11 Syawal 1290 H/1872 M, beliau dengan nama asli Muhammad Ma’ruf ini lahir dari pasangan KH Hasan Tholabi dan Nyai Dhokinah.
KH. Fathurrahman Kafrawi adalah seorang Menteri Agama ke-2 dari NU, beliau Menteri Agama tersingkat yang pernah ada, yaitu menjabat selama 10 bulan (2 Oktober 1946-26 Juli 1947).
KH. Sholeh Hasyim lahir pada tahun 1939 dari pasangan KH. Husain dan Nyai Hj Sufiah, beliau lahir di Dusun Mayak, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
Makam Sunan Gresik begitu terbuka meski diaubi joglo, dan kita pun merasa nyaman untuk bersimpuh di dekat beliau.
Kenari, nisbat atas Syaikh Abdul Syukur karena itu adalah nama kampung yang terletak di belakang kampung Sukamandi, Kasemen
Lokasi Makam Mama Ajengan Aang Nuh Cianjur
KH. Said bin KH. Armia lahir di Desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada tahun 1315 H/1896 M. Beliau merupakan putra dari pasangan KH Armia dengan Nyai Aliyah .
Kyai Makmur merupakan tokoh ulama pejuang dan juga sebagai Bupati Pemalang, Kyai Makmur pada saat masa pergolakan di tiga daerah yakni Pemalang, Tegal dan Brebes. Di tengah-tengah mensiarkan agama Islam, Jiwa patriotisme para santri yang tidak mau tunduk pada Belanda usai Bung Karno memprokalamasikan negara ini,