Siapa yang tak kenal Abu Nawas, seorang pujangga yang sangat kocak sekali dengan deretan kisah lucunya.
Abu Nawas dan Einstein. Abu Nawas Untung Banyak...
Ini adalah anekdot atau humor cerdas dari Abu Nawas menghadapi 10 orang Wahabi. Silakan disimak...
Suatu hari Abu Nawas berjalan di tengah pasar sambil menengadah melihat ke dalam topinya. Orang banyak perhatikan ulah Abu Nawas itu dengan wajah heran.
Kisah Abu Nawas: Legitimasi Kebohongan Agar Terlihat Beriman
Alkisah, Abu Nawas berjalan di tengah pasar, sambil melihat ke dalam topinya, lalu tersenyum bahagia.
Syair di atas adalah salah satu karya besarnya sebagai seorang penyair, judulnya Al-I’tiraaf (sebuah pengakuan)
Gus Dur tidak hanya orang yang jago berhumor, melainkan juga seorang agamawan, negarawan, bahkan seorang guru bangsa.
Mereka protes baliho raksasa milik Abu Nuwas yang dipasang di depan rumahnya: “Dijual Cepat: Matahari Baghdad; Siapa Cepat Dapat Bonus Anak Onta”.
Untuk memastikan perekonomian rakyat berjalan mulus dan lancar menjelang iedul fitri, Khalifah Harun Al-Rasyid memerintahkan menteri perdagangannya, Al-Mukarrom Syaik Abdillah Ihsanuddin Al-Samarqandi, memantau pasar.
Al Kisah, Abu Nawas sedang berjalan di tengah pasar. Dia melihat ke dalam topinya dan penuh bahagia. Orang-orang pun yang melihatnya heran, lalu bertanya.
Al-I’tiraf adalah syair yang berisi doa dari salah satu penyair besar berdarah Arab-Persia yang hidup pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah, Al-Hasan bin Hani Al-Hakami,
Alkisah, salah seorang ahli fikih resah akan perkara hukum yang dimilikinya. Hingga akhirnya keresahan sang fakih tadi mengarahkannya untuk menemui Abu Nawas.
Pada abad ke-8, di bawah pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah yang dipimpin oleh Harum Ar-Rasyid, Baghdad menjadi salah satu pusat perdagangan terpenting di dunia. Pedagang dari Tiongkok, India, Afrika, hingga Eropa singgah di kota ini, sehingga menjadikan Baghdad sebagai tempat pertemuan budaya yang beragam.
Masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid dikenal sebagai puncak kejayaan Dinasti Abbasiyah. Ia dikenal sebagai pemimpin yang sholeh, dermawan, dan taat beragama, yang sering sekali disandingkan dengan sifat Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Umayyah karena sifat-sifat kebijaksanaannya.