Di antara hadis yang menjadi pembahasan dalam kajian hadis di Masjid Raya Mujahidin Pontianak Ahad malam ini, adalah sabda Rasulullah SAW.
Alam barzakh merupakan alam yang akan kita singgahi pasca melewati kematian. Alam barzakh diibaratkan seperti dinding pembatas antara alam dunia dan alam akhirat. Alam barzakh menjadi tempat persinggahan sementara manusia dibangkitkan setelah hari kiamat.
Para Waliyullah sebenarnya tidak mati, para waliyullah sebenarnya tetap hidup sebagaimana hidup di dunia.
Di alam kubur para Nabi memiliki kehidupan. Namun jangan hanya dikira hidup diam saja, tetapi juga melakukan beberapa ibadah, layaknya ketika hidup di dunia.
Malam itu, beliau dan beberapa santrinya tidak bertemu dengan Habib Sholeh Tanggul, akhirnya beliau putuskan untuk menginap di Kota Tanggul.
Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa pertanyaan yang diajukan oleh malaikat adalah menggunakan bahasa Arab. Benarkah demikian? Bagaimana jika seseorang tidak bisa berbahasa Arab?
Berikut ini adalah sebuah hadits sahih yang memuat penjelasan memadai tentang perjalanan seorang mukmin sejak berhadapan dengan kematian sampai ditempatkan di liang lahat dan mendapatkan berbagai nikmat kubur.
Dikisahkan oleh Syech Syibli bahwa setelah salah seorang tetangga wafat, ia bermimpi tentangganya, dan dalam mimpi itu ia bertanya kepada tetangga itu: "Apa yang Allah perbuat terhadapmu?"