Laduni.ID Jakarta - Al Kholal menerbitkannya dalam kitab As sunnah dan menambahi di dalamnya setelah perkataan: " dan matahari seperti telah terbenam, lalu mereka berkata kepadanya
Laduni.ID Jakarta - Abu 'ubaid menerbitkan dalam kitab Fadloilul Qur'an dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud berkata : " Sesungguhnya mayyit ketika meninggal
Allah SWT telah menjanjikan kepada orang mukmin yang beramal shaleh, mereka akan mendapatkan pahala tanpa putus. Hal ini sebagaimana yang telah tertuang dalam QS. Fushilat ayat 8
Seandainya kita diberi rezeki yang sangat melimpah dengan kekayaan yang ada di alam semesta ini untuk membalas jasa Rasulullah SAW, tentu itu semua belum ada artinya.
Allah SWT menjanjikan di dalam ayat di atas tersebut, bahwa hamba-hamba-Nya, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengerjakan amal sholeh, selain mendapatkan pahala kelak di akhirat, mereka juga akan diberikan kehidupan yang bahagia di dunia.
Kita bisa mengambil pelajaran dari generasi orang-orang sholeh terdahulu, bahwa ikhtiar mereka dalam bersungguh-sungguh membaca dan mempelajari Al-Qur’an sejak sebelum memasuki bulan suci Ramadhan adalah wujud yang nyata tentang kemuliaan bulan Sya’ban itu.
"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih disukai untuk beramal sholeh di dalamnya daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut membaca tahlil, takbir, dan tahmid." (HR. Ahmad).
Jadi, iman itu tidak hanya terwujud dalam bentuk ibadah ritual semata, melainkan juga dalam kepedulian terhadap sesama. Dengan kata lain, keimanan dan kepeduliaan sosial adalah dua hal yang saling terkait dan terikat.