Punahnya satu bahasa di dunia bukan karena penutur jatinya (“native speaker”) berhenti berbicara, melainkan karena ayah-ibu dalam satu keluarga tidak lagi menggunakan bahasa ibu (“mother tongue”) di ranah keluarga. Demikian tulis Gufran A. Ibrahim dalam artikelnya di Kompas, 21 Februari 2018.