KH. Abdullah Schal Bangkalan lahir pada 15 Jumadil Ula 1354 H atau bertepatan pada 15 Agustus 1935 M di Desa Demangan, tepat di jantung Kota Bangkalan, Madura. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. R. Zahrowi dan Nyai Hj. Romlah (cucu KH. Khalil Bangkalan).
Pondok Pesantren Kyai Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan Madura Jawa Timur Indonesia yang didirikan oleh Kyai Haji (KH) Kholil
Sayyid Zainal ‘Abidin di lingkungan tembok istana Giri Kedaton pada sekitar akhir dari abad ke-16, atau sekitar pertengahan kedua dari kurun 1500-an Masehi.
Berawal dari keinginan mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan berbasis Pondok Pesantren yang menyatukan unsur IPTEK dan IMTAQ
Pondok Pesantren Nurul Amanah didirikan oleh Drs.KH.M.Jazuli Nur, Lc dan Nyai Hj. Siti Ma’rifah Makky secara yuridis didirikan pada tanggal 19 Juli 1994 dan di resmikan pada tanggal 7 Juni 1996 pondok pesantren nurul amanah.
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Islamy atau yang lebih dikenal dengan sebutan pesantren “congaban” didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan
Pondok pesantren Alghazali bermula dari sebuah aktifitas pengajian kitab dan Al-Qur’an yang diasuh langsung oleh KH. Fachruddin Ghazali di sebuah bangunan musholla kecil di Gertenga, yang terletak di sebuah dusun sabreh.
Mbah Ma’shoem diperkirakan lahir pada tahun 1868. Beliau adalah anak bungsu pasangan Ahmad dan Qosimah
Dengan izin Allah SWT batu itu seketika berubah menjadi emas murni 24 karat, pak polisi terbelalak matanya melihat kejadian aneh itu.. Mbah Kholil juga menunjuk batu yg lain, dan seketika batu itupun juga berubah menjadi emas
Prestasi santri di bidang olahraga tidak dapat dipandang sebelah mata. Hal tersebut dibuktikan dengan tampilnya para juara di berbagai cabang. Salah satunya adalah pencak silat yang di Jawa Timur telah memasuki masa seleksi nasional.
Pembaca kitab Shahih bukhori muslim di Bulan Ramadhan adalah kebiasan khusus Kiai Hasyim Asy'ari. Dalam buku "Profil Pesantren Tebuireng" dijelaskan bahwasanya pengajian itu dimulai dari tanggal 15 sya'ban sampai 27 Ramadhan
Syekhona Kholil Al-Bangkalani berasal dari keluarga ulama. Ayahnya, KH Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah Kyai Hamim, putra dari Kyai Abdul Karim bin Kyai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman Basyeiban
STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan adalah satu dari sekian Kampus PTA Islam Swasta di Negri Tercinta ini yang bermodel Sekolah Tinggi, dinaungi oleh Kementerian Agama
Ketika Syekh Kholil al-Bangkalani ketinggalan pesawat. Bagaimana kisahnya?
Banyak kalangan sekarang kehilangan arah, meski dia telah belajar ilmu hingga perguruan tinggi. Apa sebab?
Sudah jadi pandangan umum bahwa di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari dipanggil dengan gelar “Hadratussyaikh” (Maha Guru). Sebuah gelar istimewa yang sebenarnya bukanlah merupakan gelar sembarangan.
Pada tahun 1996 dengan berawal dari 14 calon mahasiswa K.Abdullah Dahlawie berani membuka perguruan tinggi dengan nama “Ma’had Ali” kemudian menjadi STAI Al-Hamidiyah yang difilialkan ke sebuah lembaga perguruan tinggi swasta STIT Taruna Surabaya yang berada di Jl.Rungkut Mejoyo Surabaya.
STAI Darul Hikmah Bangkalan adalah salah satu PT PTA Islam Swasta di Indonesia yang berbentuk Sekolah Tinggi, dikelola oleh Kementerian Agama dan tercantum ke dalam kopertis wilayah Ditjen Pendidikan Islam.
Dulu ketika masih kecil dan belum masuk pesantren, saya bisa dikatakan "awam" pengetahuan tentang sosok Syaikhona kholil Bangkalan. Yang saya ketahui dari para Santri, beliau yang saya ziarahi makamnya bersama ribuan santri Bangkalan pada setiap malam Jum'at itu adalah salah satu "Bujhuk" (buyut) saya.
Pondok Pesantren Nurul Cholil didirikan pada tahun 1957 oleh KH. Muntashor. Pada awalnya, Pondok Pesantren Nurul Cholil hanyalah berupa sebuah musholla kecil berukuran 4x4m2, yang lalu diperluas menjadi 8x12 m2.
Ini adalah pelajaran tentang cara memberi Nasihat yang baik dari Syaikhona Kholil Bangkalan.
Suatu hari, Syeikhona kerawuhan tamu dari tanah Jawa; seorang kiai yang santrinya masih berjumlah puluhan. Setelah diajak duduk sambil menikmati suguhan, tamu tersebut mengutarakan keperluannya pada tuan rumah yang mulia.
Pondok Pesantren Salaf Hidayatul Mujtahidin yang berada di desa Tolpok kecamatan burneh kabupaten bangkalan pulau madura i
Syaikhona Kholil atau lebih dikenal dengan Mbah Kholil Bangkalan adalah sosok guru yang memberi isyarat kepada KH. Hasyim Asy'ari untuk mendirikan organisasi para ulama yang kemudian bernama Nahdlatul Ulama.
Yang istimewa dalam kitab ini adalah nama-nama guru Syaikhona Kholil di tanah Hijaz yang disebutkan dengan sangat lengkap. juga ketika Syaikh Yasin menerangkan sekilas tentang Akhlak dan Manaqib Syaikhona, setelah menyebut bahwa Syaikhona adalah sosok gemar membaca wirid dan Al-Quran,
Musnid Ad-Dunya, Syaikh Yasin Al-Fadani, menulis biografi Syaikhona Kholil Bangkalan dalam beberapa lembar kertas yang lebih banyak memuat perjalanan ilmu Syaikhona Kholil selama di Makkah, sejak usia masih muda.
Janganlah kita melihat dan menilai pada sesama itu dari segi dhahir dan fisiknya semata
Hari Sabtu (7/3), saya dilantik sebagai Ketua Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Cabang Bangkalan.
KH Nengrom Putra KH Kholil AG Bangkalan didatangi mimpi oleh almarhum KH Kholilur Rohman, cucu Syaikhona Kholil Bangkalan. Beliau menyuruh...
Tulisan ini berisi tentang surat dari Syeikhona Kholil pada putrinya yakni Nyai Hatimah. Ada banyak catatan, doa, amalan dan hikmah yang bisa diambil dari surat ini.
Dari belasan manuskrip yang ditemukan oleh Tim Turots Syaikhona Kholil, ada satu kitab yang menurut saya sangat berharga dan menarik. Sebuah kitab dengan belasan halaman yang berisikan biografi Syaikhona Kholil.
Syekh Kholil memerintah KH. Syamsul Arifin untuk mengambil kerocok (sejenis daun aren yang dapat mengapung di atas air) untuk dipakai perjalanan menuju Makkah. Setelah mendapatkan kerocok, lantas Syekh Kholil menatap ke arah Makkah, tiba-tiba kerocok yang ditumpanginya berjalan dengan cepat menuju Makkah.
Usia Munawwir muda saat itu sekitar 10-an tahun. Syaikhona Kholil biasa menandai santri-santrinya. Ada beragam santri, tandanya beda-beda, sesuai dengan keistimewaan yang kelak akan dimiliki santri tersebut.
Berkah keramat Syaikhona Cholil Bangkalan, sekarang banyak penduduk Madura yang sudah menetap si Arab Saudi. Ini berawal dari kisah keramat beliau:
Kesunahan rokok menurut Mbah Kholil Bangkalan.
Shalawat Nabi adalah amalan yang memiliki banyak fadhilah, barang siapa yang mengamalkannya, insya Allah akan diberikan keselamatan dalam hidupnya di dunia dan akhirat.
Ada banyak kisah yang patut kita baca tentang kelebihan para ulama di Nusantara ini. Mulai dari kisah jadzab, karomah, bahkan kisah-kisah yang menurut kita tidak masuk akal namun pernah terjadi.
Kisah kemustajaban doa santri Syaikhona Mbah Kholil Bangkalan.
Kesaktian lafadz Qoma Zaidun Mbah Kholil Bangkalan.
Naskah kitab tulisan tangan Syaikhona Kholil, kitab Alfiyah, ditemukan kembali. Kitab ini adalah kitab keempat yang tercatat tahun 1285 Hijriyah. Diperkirakan, kitab ini ditulis sewaktu Syaikhona Kholil berusia 33 tahun.
Terkait usulan Syaikhona Kholil Bangkalan ditetapkan sebagai pahlawan nasional, Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini menanggapi. Apa tanggapannya?
Niat awal saya, selain ingin tabarruq kembali ke astah/ pasarean/ makam Syaikhona Muhammad Khalil Bangkalan, juga silaturahmi ke kediaman RKH. Usman Hasan Khalil selaku Ketua Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Muhammad Kholil, pada Sabtu (20/02/2021).
Salah satu cicit dari KH. Rd. Muhammad b. Alqo memperlihatkan kepada kami naskah kuno tulis tangan (manuskrip) peninggalan sang buyut.
Berkah keramat Syaikhona Kholil Bangkalan, sekarang banyak penduduk Madura yang sudah menetap di Arab Saudi. Ini berawal dari kisah keramat beliau : Setiap sore beliau meminta kepada sang guru Syekh Abdul Ghoni bin Shubuh bin Ismail Al Bimawy rahimahullah (Bima, Sumbawa) seraya berkata
Syaikhona Kholil Bangkalan merupakan salah satu pembesar ulama di masanya. Setiap harinya beliau selalu didatangi oleh banyak tamu untuk sowan kepada beliau. Suatu malam hujan lebat turun, tiba-tiba di pelataran rumah syaikhona kedatangan seorang kakek sepuh yang lumpuh, ia berjalan dengan cara "ngesot."
Saya mengenalnya sudah cukup lama, sejak sama-sama mondok di Pesantren Sukorejo Situbondo pertengahan tahun 80-an. Ia mondok tahun 1984 dan saya mondok tahun 1987. Ia mulai dari kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah dan saya langsung kelas 1 Madrasah Diniyah Wustho setingkat dengan Madrasah Tsanawiyah.
Alkisah, ketika Bahar kecil mondok di pesantren Syaikhona Kholil, beliau bermimpi tidur dengan istri Syaikhona Kholil. Pagi harinya (versi lain waktu Subuh) Syaikhona Kholil keluar dengan membawa pedang (versi lain golok tumpul) sambil marah-marah pada santrinya.
Kehadiran KH. Hasyim Asy’ari ke Pulau Madura yang kala itu masih sangat muda, bukan sekedar jalan-jalan menikmati Pulau Garam, namun niatnya untuk menimba ilmu di Demangan Barat Bangkalan Madura, di pondok Syaikhona Kholil Bangkalan. Namun, niat tulus KH. Hasyim Asy’ari kala itu tak disambut baik, malah mendapat pengusiran.
Seandainya santri sekarang seperti santri dulu, ditambah ada gerak batin dan sekolah, maka akan lebih hebat dari santri dulu. Santri sekarang itu kurang tirakat, tidak terlalu merasakan barakah. Dulu, syubhat saja tidak mau, apalagi haram.
Kala itu musim haji telah tiba, dan sebagaimana yang telah berlaku hingga menjadi tradisi, seluruh penduduk Bangkalan yang hendak menunaikan ibadah haji terlebih dahulu sowan kepada Syaikhona Kholil. Diantara banyaknya yang berkunjung meminta restu keberangkatan, ada seorang calon jamaah haji yang Syaikhona titipkan surat untuk diberikan kepada seekor anjing hitam sesampainya di Majidil Haram
KH. Muhammad Hasyim Asy’ari merupakan ulama besar ahli hadits yang sangat tersohor di masanya. Sebagai pendiri NU, beliau (KH. Hasyim Asy’ari) tentunya mempunyai kapasitas ilmu yang tak perlu diragukan. Beliau memiliki gelar “Hadratussyekh”, gelar yang tidak sembarang ulama bisa miliki
KH. Zubair Muntashor Ulama Bangkalan Madura Nahdlatul Ulama Jawa Timur
Makam Syaikhona Kholil berada di Desa Martajasah, Bangkalan, Madura. Namun selain makam Syaikhona Kholil, adapula makam-makam waliyullah lain yang tak jauh dari lokasi makam Syaikhona Kholil
Syekh Abdul Adzim Al-Maduri adalah seorang mursyid yang pertama kali membawa Thariqah Naqsyabandiyah dari Mekkah ke Pulau Madura.
KH. Asror sendiri adalah kakek dari KH. Abdul Latif, ayahanda Syaikhona Kholil Bangkalan
Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama tak lepas dari restu Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Bangkalan, guru para ulama di Nusantara, Karena itu, semangat dan dorongan spiritual dari Syaikhona berhasil menjadikan tokoh-tokoh muassis (pendiri) NU
Sheikh Kholil Bangkalan is Bangkalan Ulama. He is Teacher from teacher Ulama Country
Alkisah Ketika Mbah Hasyim nyantri di Bangkalan beliau diberi tugas mengurusi kuda milik Mbah Kholil hingga kesempatan untuk ngajipun tidak banyak.
Pesantren Al-Hikmah Darussalam Bangkalan merupakan lembaga pesantren berasrama yang berlokasi di Dusun Tepaknah Barat Desa Durjan Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan dengan mengadopsi kurikulum pendidikan nasional dan kurikulum pesantren
Pesantren Sumurnangka Modung Bangkalan adalah pesantren modern yang berlokasi di Modung, Bnagkalan Jawa Timur. saat ini pesantren telah berkembang menjadi pesantren modern.
Syekh Muhammad Kholil atau yang kerap dipanggil dengan Syekh Kholil Bangkalan atau Mbah Kholil yang memiliki gelar Syaichona yang bermakna Mahaguru, orang yang dihormati sebagai gurunya para kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) dan ulama-ulama seantero Nusantara.
Ijazah Wirid Gunung Harta tulisan tangan Mbah Kiai Kholil sendiri.
KH. Fachruddin Ghazali adalah putra ke 3 dari KH. Ghazali Bin KH. Zainuddin dengan Nyai Zubaidah, KH. Ghazali Memiliki 4 Anak Putra dan Satu Putri,
Biografi Drs. KH. Jazuli Nur, Lc, Pendiri Pesantren Nurul Amanah Bangkalan
KH. Anwar Nur, Pendiri Pesantren Al Kholiliyah An Nuroniyah Bangkalan
KH. Abi Sudjak adalah ulama besar dari Sumenep Madura, beliau adalah pendiri NU Sumenep dan pengasu pesantren Asta Tinggi.
KH. Chamzah Ismail, Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah, Sidoarjo
Syekh Kyai Haji Raden Muhammad Zarkasyi, dikenal sebagai Mama Eyang Cibaduyut. Beliau putra dari KH. Rd. Muhammad Ali atau Mama Antapani. Mama Eyang Cibaduyut, lahir 16 Syawal 1285 H/1864
Kyai Shobari lahir pada 1831 M atau 1246 H. Kendati demikian tak ada sumber yang menjelaskan tanggal lahirnya.
KH. Achmad Aruqot dilahirkan di Desa Kedungcangkring Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo pada tahun 1885. Ayahnya bernama Kyai Asfiya’ dan ibunya benama Nyai Tufah.
Молитвы и благие дела являются важной частью жизни человека, особенно для верующих, которые уверены в божественной силе.