Kejadian pembakaran bendera Nahdlatul Ulama (NU) di Nganjuk, Jawa Timur menimbul reaksi keras dari berbagai kalangan. Oleh karena itu, pihak kepolisian dan terkait menggelar pertemuan agar tidak berkepanjangan.
Hizbut Tahrir memiliki dua bendera, berwarna putih yang disebut Liwa' dan warga hitam yang disebut Rayah. Mereka mengklaim 2 bendera yang ada tulisan 2 kalimat syahadat itu sebagai bendera Rasulullah Saw
Demo pun membawa bendera Tauhid , padahal demo isinya pasti menjelek-jelekkan pemimpin atau pemerintah bahkan dalam proses mencetak kalimat tauhid rentan untuk diinjak-injak oleh pencetak ataupun saat berdemo.
Secara umum hadits-hadits yg menjelaskan warna bendera Rasul dan isi tulisannya itu tidak berkualitas shahih. Riwayatnya pun berbeda-beda: ada yg bilang hitam saja, ada yg bilang putih saja, ada riwayat yg bilang hitam dan putih, malah ada yang bilang merah dan juga kuning
Hadits yang dirujuk dan digunakan HTI sebagai panji Islam dengan tulisan tauhidnya adalah dhaif dan majhul.
Dalam konteks ini, perlu ditegaskan bahwa menolak bendera Hizbut Tahrir (demikian atribut lainnya) yang identik dengannya tidak berarti menolak tauhid sebagaimana klaimnya
Kemudian kalau ada orang yang menolaknya, sejurus kemudian langsung dicap dan divonis sebagai antitauhid, sebagaimana terjadi dalam berbagai diskusi di facebook, grup-grup WA dan media sosial lainnya. Lalu bagaimana kita menjawabnya?
Aksi pamer bendera HTI di wilayah NKRI menimbulkan kegaduhan, fitnah dan memecah belah umat Islam. Bukan hanya NU, Ansor dan Banser, ormas Islam lainnya pembentuk NKRI risih dengan bendera HTI.
Pertama, bahwa bendera tersebut adalah bendera HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), sebuah Organisasi yang telah dibubarkan karena mengusung Khilafah di Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang telah disepakati para Ulama sebagai bentuk final negara ini.
Memang, dalam berbagai literatur, ada banyak jejak Nabi Muhammad menggunakan merah-putih dalam berbagai dinamika kehidupannya. Panji-panji yang kerap dibawa pasukan Rasulullah SAW saat pembebasan (perang) misalnya, warnanya merah-putih.
Secara umum hadits-hadits yang menjelaskan warna bendera Rasul dan isi tulisannya itu tidak berkualitas shahih. Riwayatnya pun berbeda-beda: ada yang bilang hitam saja, ada yang bilang putih saja
Sebagian orang berkata bahwa hormat bendera adalah syirik, sebab tidak ada yang diagungkan kecuali Allah. Apakah hal itu benar?
" Kami diajarkan di Pesantren jika menemukan kertas bertuliskan ayat Al Quran, Hadist Nabi, apalagi Lafdzul Jalalah dijalanan, dan kita khawatir akan terhinakan misalnya di injak-injak, disobek-sobek atau berkumpul dengan barang najis, maka harus diselamatkan dengan cara dibakar sampai tulisan Lafdzul Jalalahnya itu hilang...saya kira begitu juga Lafdzul Jalalah di bendera HTI" Ahmad Jumaili
Salah satu anggota Banser dari Pengaurus Anak Cabang (PAC) Plemahan bernama Suwardi, kemudian bergegas memanjat tiang bendera untuk membenarkan bendera Merah Putih yang tersangkut.
Mencermati peristiwa pembakaran bendera HTI oleh Anggota Banser di Garut Jawa Barat tanggal 22 Oktober 2018, dengan ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyatakan sikap
GP Ansor dan Banser memang tidak memiliki masalah dengan siapa dan apa saja. Tetapi GP Ansor tidak akan tinggal diam pada siapa dan apa saja yang bertentangan dengan prinsip-prinsip negara Indonesia.
Kiai Said mengritisi Kalimat tauhid yang terdapat di bendera HTI. Lebih lanjut Kiai Said menjelaskan jika dasar hukum menulis Alquran dan kalimat toyyibah di berbagai media selain kitab suci hukumnya makruh, tetapi yang lainnya memandang haram
Polisi menyatakan berdasarkan hasil gelar perkara, penyidik tidak menemukan unsur kesengajaan yang dilakukan dua orang anggota Banser saat membakar bendera HTI.
Tindakan seperti ini dengan sangat mudah menyulut penafsiran dan ambiguitas di masyarakat Islam.
Hadis yang menerangkan warna bendera dan panji Nabi diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibn Majah, Abu Dawud, dan Nasa´i. Bukari sendiri tidak meriwayatkan hadis tentang warna bendera atau panji Nabi
Dalam hal kasus pembakaran bendera HTI di Garut, saat perayaan Hari Santri Nasional 2018, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, menghimbau kepada masyarakat di Kabupaten Malang agar tidak ikut-ikutan menyoalnya. Jangan mudah diadudomba antar-sesama umat Islam.
Bendera hitam adalah bendera perang, bukan bendera "ummat". Sejak kejadian pembakaran bendera tauhid di Garut beberapa hari lalu
LADUNI.ID, Jakarta - Pihak yang berwajib sudah menyelesaikan polemik terkait pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau para politikus agar tidak memperkeruh suasana dengan melakukan provokasi kepada masyarakat.
LADUNI.ID, Sidoarjo – Pada perhelatan Istighosah Kubro 2018 yang digelar di GOR Delta Sidoarjo, dihadiri oleh ribuan jamaah pada Ahad (28/10).
Mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi mengatakan jika dirinya mengecek literatur soal bendera Rasulullah. TGB yang juga sebagai ulama sekaligus cendikiawan muslim ini mengatakan tak pernah menemukan literatur yang menceritakan bendera Rasulullah dikibarkan di situasi damai.
Menurut sebagian pakar linguistik, simbol berasal dari Bahasa Yunani Symballo yang berarti melempar bersama-sama. melempar atau meletakkan bersama-sama dalam satu ide atau gagasan objek yang kelihatan, sehingga objek tersebut mewakili gagasan.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama HA Helmy Faishal Zaini menyatakan bahwa ada banyak cara yang bisa digunakan untuk memuliakan kalimat tauhid.
Rencananya besok ada acara selebrasi bendera tauhid warna warni. Bukan saja berwarna hitam putih yang kerap dibawa HTI, nanti juga akan ada bendera bertulis dua kalimat syahadat la ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah di atas kain warna merah, kuning, hijau, biru dan warna lainnya.
Warga AS protes bendera Saudi yang ada di dekat Tugu 11 September. Kenapa diprotes?
Bendera bertuliskan lafadz Tauhid menjadi perbincangan hangat lintas kalangan dan media sosial. Golongan yang satu dan yang lain saling berebut untuk menjadi golongan yang paling mengerti tentang bentuk dan lambang pada bendera tersebut. Perbincangan mengenai bendera ini terus bergulir hingga titik paling serius.
HT selain sebagai partai dalam politik juga madzhab dalam fiqih. HT mengkritisi ushul fiqih keempat madzhab sunni lalu membangun ushul fiqih sendiri berdasar 4 dalil; Al-Qur’an, Hadits, Ijma Sahabat dan Qiyas Syar’iyah. Di kitab resmi HT yang berjudul Syakhsiyah Islamiyah jilid 3,
Ketika, Kyai Hamid Chasbullah mulai bicara, beliau menegaskan bahwa hormat bendera hukumnya boleh dan bukan tergolong perbuatan syirik atau haram. Hormat bendera tidak dapat dipahami sebagai penghormatan kepada fisik bendera semata.
Jangan heran jika HTI menghalalkan segala cara dalam perjuangannya. Syahwat politik mereka di atas rata-rata. Tidak aneh jika HTI membohongi umat pakai bendera tauhid karena mereka sendiri membohongi pengikutnya pakai Sirah Nabawiyah dan Bisyarah Nubuwwah.
Kajian Kitab Al-Hikam Pasal 14, 'Semesta Terang Benderang Karena Pantulan Nur Allah'
Ketika masyarakat menyimpan pertanyaan-pertanyaan yang dikaitkan dengan pandangan keagamaan, para ulama Nahdlatul Ulama selalu hadir memberikan jawaban dan sudut pandang. Seperti yang dilakukan para kiai Jombang. Mereka bahkan membuat forum musyawarah khusus, membahas berbagai persoalan, saling menyodorkan dalil, dan menjawab kegelisahan.
Pemegang sabuk hitam Dan III Karatedo Aliran Kyokushin, Parulian Simanjuntak, kini sukses mengibarkan Bendera Nasional Indonesia Merah Putih di ajang bergengsi kejuaraan internasional di Moskow Rusia.
Pertama kalinya dalam sejarah Iran, sebuah bendera merah dikibarkan di atas Kubah Suci Masjid Jamkaran yang melambangkan pertempuran hebat yang akan datang. Menurut tradisi Syiah, bendera merah melambangkan balas dendam berdarah.
Dirangkum dari berbagai sumber, pengibaran bendera merah oleh Iran mengandung beberapa fakta yang diantaranya adalah sebagai berikut.
Sebuah video berdurasi satu menit diunggah akun Twitter @KhaledBaydoun yang juga seorang professor University of Detroit Mercy School of Law dan University of California Berkeley ini.
Panji-panji (bendera, rayah) kebesaran Kesultanan Demak di era jayanya sebagai Kekuatan Maritim Nusantara:
Tepatnya pada tanggal 2 Mei bangsa Indonesia akan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Indonesia adalah hari dimana untuk memperingati kelahiran Bapak tokoh pelopor pendidikan di Indonesia sekaligus pendiri lembaga pendidikan taman siswa yaitu Ki Hajar Dewantara dan oleh pemerintah ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional.
Sayup-sayup kita lihat segelintir orang yang menyerukan agar pemerintah untuk menyerah atas ketidakmampuannya dalam menangani pandemi covid-19 yang telah merenggut banyak korban akibat ganasnya virus tersebut. Mereka mulai membuat simbol bendera putih tanda seruan untuk menyerah
Namun dalam beberapa kesempatan, Mbah Wahab seringkali bertanya referensi dari berbagai permasalahan kepada adiknya, KH Abdul Hamid bin KH Hasbullah. Seorang ulama yang ahli di bidang fiqh, walau tak sepopuler sang kakak, KH Abdul Hamid selalu menjadi rujukan dalam forum bahtsul masail
Tanda atau Bendera Yang Dipasang Pada Area Tempat Shalat Hari Raya
Penjelasan tentang bendera Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Penjelasan tentang bendera Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Penjelasan tentang bendera Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Pengibaran bendera saat penaklukan Kota Makkah
Pengibaran bendera saat penaklukan Kota Makkah
Pengibaran bendera saat penaklukan Kota Makkah
Pengibaran bendera saat penaklukan Kota Makkah
Pengibaran bendera saat penaklukan Kota Makkah
Pengibaran bendera saat penaklukan Kota Makkah
Pengibaran bendera saat penaklukan Kota Makkah
Pengibaran bendera saat penaklukan Kota Makkah
Dari dahulu kala kita sudah sering melihat bendera merah putih dikibarkan saat upacara di sekolah, upacara peringatan kemerdekaan, peringatan hari besar negara, hingga event olahraga. Meski begitu, masih banyak yang belum mengetahui bagaimana sejarah bendera merah putih yang sebenarnya, apa arti dibalik warnanya dan bagaimana kedudukannya.
Salah satu benda bersejarah yang tersimpan di pesantren ini adalah Bendera Merah Putih berukuran besar, terbuat dari kain serat nanas yang dijahit. Sebelum menjahit bendera pusaka yang kita kenal, Ibu Fatmawati pernah meminjam bendera ini selama sebulan sebagai referensi.