Seorang pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya biasanya disebut golongan putih (golput). Golput sendiri sebenarnya pilihan. Beberapa hal yang membuat seseorang memilih golput. Ada karena skeptis lalu apatis melihat realitas politik. Sebagian karena merasa semua calon yang ikut kontestasi pemilu tidak sesuai dengan aspirasinya.
"Golput mungkin akan mengurangi legitimasi hasil pemilu. Tetapi tidak akan mengurangi legalitas hasil pemilu," kata dia.
Sebab, dengan berpartisipasi dalam kedua even tersebut merupakan wujud penyaluran aspirasi masyarakat didalam perjalanan/ negara dan bangsa Indonesia, sebagai warga negara Indonesia yang bertanggung jawab. Sebaliknya
Celoteh Hubbard ini bisa sejalan dengan kelompok yang melakukan golput, yakni kelompok atau individu yang tidak menggunakan hak pilih politiknya untuk memilih kandidat yang ada atas alasan tertentu. Karena enggan memakai haknya, kelompok golput seringkali dicap sebagai kelompok atau individu apatis, anti demokrasi, bahkan tak peduli dengan negara.
Sementara itu mereka yang tidak memilih dan sering diidentikkan dengan golongan putih (golput) dan berdasarkan penjelasan diatas, golput faktor objektif ini menjadi di sebabkan faktor karena ketidak sengajaaan dan ini bukan dalam kajian kita, golput yang kita maksudkan disini mereka yang mempunyai kesempatan untuk memilih atau lebih kepada subjektifnya.